MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyampaikan penurunan hewan ternak sapi mengalami penurunan.
Pemerintah mesti sigap mengambil langkah untuk menjaga eksistensi peternakan terutama populasi sapi, sebagai salah satu komoditi peternakan yang cukup digandrungi masyarakat, baik sebagai peternak pun untuk daging olahannya.
Kepala Disnakeswan Sulsel, Nurlina Saking mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, penurunan sapi terjadi selama 10 tahun terakhir.
Kata dia, pada tahun 2013 lalu jumlah sapi di Sulsel itu mencapai 973 ribu ekor lebih. Namun pada tahun 2013 turun menjadi 775 ribu ekor lebih.
“Di Sulsel terjadi penurunan 20 persen dari 973 ribu ekor lebih pada sensus tahun 2013 menjadi 775 ribu ekor lebih pada sensus tahun 2023” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Senin (2/9/2024).
Ia menuturkan, saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan populasi pasokan dan eksistensi sapi terutama dalam perawatan dan penanganan sapi di Sulsel.
Ia menyampaikan, kegiatan yang digodok pihaknya dalam waktu dekat ini mulai dari Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hingga melakukan pelatihan untuk para peternak, termasuk pembinaan peternak milenial.
Bahkan itu akan dilakukan pada momentum Peringatan Bulan Bakti Peternakan dan kesehatan Hewan.
Untuk informasi, 26 Agustus sampai dengan 26 September sudah disepakati sebagai Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dokter Lina--sapaan akrabnya mengatakan, dari sejumlah kegiatan itu juga sudah dilakukan oleh pihaknya, seperti pembinaan untuk para peternak sapi milenial yang ada di Sulsel.
Kemudian kata dia, pemberian dosis Vaksin PMK yang targetnya mencapai 1 juta dosis se-Sulsel.
“Kami juga selalu massifkan inseminasi buatan,” kuncinya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, dirinya sudah memberikan atensi untuk menangani hal tersebut.
Kata dia, ia juga sudah memberikan himbauan kepada Disnakeswan Sulsel untuk bekerja optimal dalam penerapan inseminasi buatan untuk peternakan di Sulsel.
“Jadi saya juga minta kepada Ibu kadis untuk masifkan itu di semua kelompok peternak di Sulsel, pun tata cara perawatan yang baik,” pungkasnya. (Abu/B)