BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Bakal Calon Bupati Bulukumba, Jamaluddin M Syamsir (JMS), angkat bicara mengenai peran penting guru di tengah masyarakat yang seringkali terabaikan. Namun dirinya tidak ingin menjadikan sebagai alat politik.
Hal ini dia sampaikan saat pertemuan dengan masyarakat di Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, JMS menyoroti bagaimana guru, yang merupakan pilar utama dalam mencerdaskan bangsa, kerap kali menjadi korban politik praktis, terutama menjelang Pemilu dan Pilkada.
JMS menegaskan guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik yang berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda pelanjut masa depan Bulukumba.
Ia menyayangkan kerap kali adanya praktik-praktik politik yang memanfaatkan posisi guru untuk kepentingan politik tertentu, atau bahkan menjadikan mereka korban pergantian kekuasaan.
"Guru adalah sosok yang mengajarkan kita membaca dan menulis, serta membimbing kita untuk menjadi pribadi yang berpengetahuan dan berakhlak. Mereka seharusnya dihormati, bukan dijadikan korban politik,” ujar Jamaluddin.
Ia menambahkan bahwa guru berperan penting dalam membangun pondasi moral dan intelektual masyarakat. Oleh karena itu, Jamaluddin berjanji jika dirinya terpilih sebagai Bupati Bulukumba, ia akan memastikan kesejahteraan dan perlindungan terhadap guru, agar mereka dapat menjalankan tugasnya tanpa intervensi politik.
“Guru harus bebas dari tekanan politik. Tugas mereka adalah mendidik, bukan menjadi alat politik. Kita perlu memberikan penghargaan dan perlindungan bagi mereka, karena tanpa guru, kita tidak akan bisa mencapai apa yang kita miliki sekarang,” tegasnya.
Jamaluddin juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai peran guru, serta mendorong pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan para pendidik, termasuk peningkatan gaji, perlindungan sosial, dan kesempatan pengembangan profesional yang lebih baik. Menurutnya, investasi terhadap guru adalah investasi untuk masa depan Bulukumba yang lebih cerah.
“Jika kita ingin Bulukumba maju, kita harus mulai dari pendidikan. Dan pendidikan yang berkualitas hanya bisa tercapai jika para guru kita dihargai dan didukung penuh,” tutupnya.
Ia menilai seorang pemimpin yang baik harus melindungi profesi guru dan memberikan mereka kebebasan untuk fokus pada tugas utamanya, yaitu mendidik.
"Saat ini, kita sering melihat para guru dipaksa memilih atau terlibat dalam kepentingan politik. Ini tidak benar. Tugas mereka adalah mencerdaskan anak bangsa, bukan terlibat dalam perseteruan politik," terangnya.
Jamaluddin berharap, di masa depan, guru akan mendapat tempat yang lebih terhormat dalam masyarakat dan tidak lagi menjadi korban dari dinamika politik yang sering kali mengesampingkan kepentingan pendidikan.
"Saya ingin memastikan bahwa di bawah kepemimpinan saya, para guru di Bulukumba akan bebas dari tekanan politik dan bisa mengajar dengan tenang," tutupnya (Fahrul/B)