BANTAENG, RAKYATSULSEL - Fraksi PKB DPRD Bantaeng mengkritik pelaksanaan debat pertama Pilkada 2024 yang dilaksanakan KPU di Kota Makassar, Sabtu (26/10) lalu. Ketua DPC PKB Bantaeng, Muhammad Asri Bakri mewakili fraksinya meminta pelaksanaan debat kedua dilaksanakan di Bantaeng.
Alasannya, setelah Muhammad Asri mengevaluasi pelaksanaan debat di Makassar dan menyaksikan langsung di lokasi bagaimana KPU dan lembaga penyiaran membuat masyarakat merasa tidak puas.
"Jadi kami meminta kepada KPU untuk debat kedua nanti kita maksimalkan digelar di Bantaeng. Berhubung ini adalah uang rakyat yang bersumber dari APBD dan outputnya harus dinikmati masyarakat Bantaeng. Bukan justru dinikmati orang Makassar," katanya saat ditemui, Senin (18/10).
Menurutnya, kritik yang paling subtansi tehnis dari penyelenggaraan lembaga penyiaran tidak dianggap benar. Setelah dilihat langsung persiapan pelaksanaan debat yang tidak karuan.
"Kami melihat langsung persiapan moderator, transisi ke MC, kemudian MC mengambil alih debat dan tidak karuan cara mengatur settingan debat sampai Paslon juga kadang tidak konsentrasi melihat kondisi yang tidak maksimal. Termasuk secara teknis sound sistem yang disiapkan sering berdengung sering mengganggu kedua Paslon. Itu yang paling subtansi yang jelas kita tetap harus komunikasikan dengan KPU untuk segera debat kedua ini dilaksanakan di Bantaeng," kata dia.
Sementara itu Ketua KPU Bantaeng, Muhammad Saleh dalam pers rilisnya menanggapi rumor, isu dan tuduhan miring yang beredar pasca debat pertama Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bantaeng yang dilaksanakan di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (26/10).
Debat pertama yang dilaksanakan oleh KPU Bantaeng dikerjasamakan dengan lembaga penyiaran sebagaimana amanat PKPU Nomor 13 tahun 2024, lembaga penyiaran tersebut adalah Inews tv. Pihak Inews tv yang bertanggungjawab untuk seluruh acara, termasuk penyediaan segala peralatan debat.
Di segmen pertama debat terjadi miskomunikasi antara moderator dengan panelis dan EO kegiatan terkait pengaturan penempatan amplop pertanyaan. Adanya gangguan jaringan pada menit ke 45 pada link livestreaming awal.
"Menurut penjelasan dari pihak inews tv adalah gangguan di inews pusat di Jakarta sekitar 10 sampai 15 menit, tetapi rekaman video debat secara ful ada tersimpan dan akan ditayangkan ulang melalui program siaran tunda," kata dia.
Dalam video live streaming pada link kedua menit 17:45 ketika Calon Wakil Bupati nomor urut 2 akan mengambil bola pisbol di dalam toples undian, ternyata toples dalam keadaan kosong atau tidak ada bola pisbol lalu moderator menyampaikan ke panitia bahwa bola pisbol habis kemudian terlihat di video calon bupati nomor urut 2 mendekati meja lalu mengambil dua bola pisbol yang terletak di atas meja dan memasukkannya ke dalam toples undian.
"Hal ini terjadi karena pada saat calon wakil bupati nomor urut 1 selesai mengambil pisbol dan menyerahkannya ke moderator, dan moderator memperlihatkan ke panelis dan para penghadir, moderator kemudian meletakkan pisbol tersebut bersama gulungan kertas yang berisi sub tema ke meja atau tidak memasukkannya kembali ke toples dan itu bisa dilihat di rekaman video mulai dari menit ke 7:15 sampai menit ke 7:30," kata dia.
Sebagai penjelasan, gulungan kertas kecil yang dicabut oleh panelis dari dalam toples di depan panggung berisi sub tema, dan tiap sub tema berisi dua pertanyaan yang dibagi ke dalam dua ampop merah yang diberi tanda huruf A dan B.
"Sedangkan isi dari toples di atas panggung adalah pisbol atau bola pimpong yang berjumlah dua biji dengan tulisan A dan B. Dimana ketika salah satu dari paslon mencabut pisbol dengan huruf A maka moderator akan mengambil amplop tersegel yang berisi soal dengan tanda huruf A untuk dibacakan.
"Jadi tidak ada yang mengetahui soal apa yg terdapat dalam amplop A ataupun amplop B," tegasnya.
Terkait dengan adanya beberapa kendala teknis yang terjadi selama debat berlangsung, KPU Bantaeng menyampaikan permohonan maaf karena semua terjadi tanpa unsur kesengajaan dan akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh agar pada debat kedua nanti kejadian yang sama tidak terulang lagi.
"KPU Bantaeng akan menerima, menampung dan mempertimbangkan semua masukan dan kritikan baik dari pihak paslon bupati dan wakil bupati maupun dari warga masyarakat pemilih," kata dia. (Jet)