MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel bersama penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar kembali melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di bekas kebakaran Kantor Dinas Pendidikan (Disidik) Kota Makassar, Jalan Anggrek, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Selasa (14/1/2025).
Dari pantauan Rakyat Sulsel di TKP, beberapa orang berpakaian Labfor Polda Sulsel sedang berada di ruangan bekas kebakaran, sementara dua orang lainnya berada di belakang kantor, tepatnya di sekitar perumahan warga terlihat sedang melakukan pengamatan dari balik tembok pagar Kantor Disdik.
Sementara di area parkiran, tepatnya di bawah tenda berwarna merah yang didirikan terlihat ada delapan orang sementara mengobrol. Dua diantaranya berpakaian dinas, sementara lainnya menggunakan baju kaos dan jaket.
Adapun Tim Labfor Polda Sulsel diketahui tiba di Kantor Disdik Kota Makassar sekitar pukul 13.30 WITA. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu anggota Labfor Polda Sulsel yang ditemui di lokasi.
Dalam Olah TKP, awak media yang datang di lokasi dilarang untuk masuk ke area sekitar gedung Kantor Disdik Kota Makassar, termasuk dilarang untuk mengambil gambar dari belakang tembok pada saat Tim Labfor Polda Sulsel melakukan penyelidikan.
Sekuriti Kantor Disdik Kota Makassar yang juga merupakan salah satu saksi dalam kasus ini, Aldi mengatakan anggota Tim Labfor Polda Sulsel yang datang melakukan Olah TKP berjumlah empat orang. Mereka Dipimpin oleh Kasubbid Fisika dan Digital Forensik Bidang Labfor Polda Sulsel, AKBP Wiji Purnomo.
"Kalau tidak salah empat orang Labfor masuk menyelidiki, satu perempuan, untuk sementara akses pintu gerbang ditutup, dilarang masuk," ujar Aldi dari balik pagar.
Proses pengambilan sampel di TKP terbilang lama, memakan waktu kurang lebih tiga jam. Di mana Tim Labfor Polda Sulsel baru meninggalkan lokasi kebakaran sekitar pukul 16.41 WITA.
Saat keluar dari area yang terbakar, Tim Labfor Polda Sulsel terlihat membawa sebuah boks berwarna hitam diduga berisi peralatan kerja mereka, disusul oleh seorang anggota Labfor lainnya yang ikut membawa sebuah bungkusan atau paper bag coklat yang belum diketahui isinya. Barang-barang tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
AKBP Wiji Purnomo saat hendak meninggalkan lokasi juga irit bicara. Kepada wartawan, ia hanya menyampaikan masih dalam proses penyelidikan.
"Masih minta data keterangan," kata AKBP Wiji Purnomo sambil berlalu masuk ke dalam mobilnya.
Dalam olah TKP ini, Purnomo mengatakan selain melakukan penelitian terhadap sampel yang terbakar, pihaknya juga mengambil keterangan Kasubag Keuangan Disdik Kota Makassar di lokasi kejadian.
"Tadi tanya-tanya Pak Ardi, Kasubag Keuangan (Disdik Makassar)," lanjutnya.
Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, dalam penyelidikan kasus kebakaran ini pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi.
Mereka yang diperiksa itu diantaranya sekuriti Kantor Disdik Kota Makassar yang berjaga saat kebakaran terjadi, staf Disdik Makassar, juga masyarakat yang melihat kebakaran tersebut.
"Sementara tujuh saksi (diperiksa). Salah satu staf dan warga yang melihat, jadi total staf lima, satu sekuriti dan satu warga yang melihat kejadian itu," tutur Devi.
Saat kembali ditanyakan apakah Kepala Disdik Makassar nonaktif Muhyiddin Mustakim akan ikut diperiksa atas insiden kebakaran ini, Devi menyebut untuk sementara belum dilakukan pihaknya.
"Belum, kami fokus olah TKP, di olah TKP kami kolaborasi sama Labfor," ungkapnya.
Tak hanya itu, Devi juga menepis terkait informasi yang beredar jika atas kejadian ini sejumlah dokumen dan handphone staf Disdik Kota Makassar masih diamankan Polisi. Dia menyebut tak ada dokumen yang diamankan karena semuanya telah terbakar.
"Tidak ada (dokumen), habis semua. (Handphone) Itu juga tidak ada," pungkasnya. (Isak Pasabuan/B)