Dua Periode Pimpin Enrekang, Muslimin Bando Raih 73 Penghargaan

  • Bagikan

ENREKANG, RAKYATSULSEL – Komitmen pemerintah dalam membangun daerah di bawah kepemimpinan Bupati Muslimin Bando berhasil mengukir banyak prestasi, sampai periode kedua ini, Bupati yang akrab disapa MB ini telah berhasil menyabet 73 penghargaan dari tingkat provinsi maupun tingkat nasional.

“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa pemerintah pusat sudah mengakui apa yang dilakukan Pemerintab Kabupaten Enrekang selama ini sudah benar,” ujar Muslimin Bando.

Sejak periode awal kepemimpinan, MB telah berkomitmen untuk memajukan Kabupaten Enrekang dengan tagline ENREKANG EMAS singkatan dari Enrekang Maju, Aman dan Sejahtera.

Tagline itu adalah intisari dari dua skenario besarnya, yaitu peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Telah terlihat sampai saat ini, telah sampai ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjalani studi sarjana dan pasca sarjana bahkan tidak sedikit yang telah meraih gelar doktor. Atas komitmen pemerintah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kemudahan untuk mengakses izin belajar.

Bidang pendidikan telah menunjukkan prestasi, Kinerja guru dan pengawas sekolah pada ujian kompotensi yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Enrekang keluar sebagai juara tiga se-Sulsel.

Selain itu, di periode kepemimpinan Muslimin Bando-Asman juga terus menggenjot APBD. Enrekang menempati tempat kedua dari 24 kabupaten di Sul-Sel kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi terbaik. Penentuan indeks ini berdasarkan beberapa indikator yakni, kinerja pemerintahan. Diantaranya, pendidikan meningkat,kesehatan meningkat dan daya beli masyarakat tinggi.

Baru di tahun-tahun awal kepemimpinannya saja, MB telah berhasil mengukir prestasi, juara satu Kabupaten Peduli HAM selama dua kali berturut-turut, yakni 2014 dan 2015 serta juara satu nasional Kabupaten Sehat tahun 2015.

Di tahun 2016 kembali meraih 20 penghargaan tiga diantaranya di level nasional. Dan berhasil mengumpulkan 55 penghargaan di periode pertama kepemimpinannya.

Tidak sampai disitu, di periode kedua bersama Asman, kembali menorehkan banyak prestasi, salah satunya adalah kemampuan pemerintah dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut2.

MB juga terus meminta pejabatnya untuk tetap melakukan pelaporan keuangan dengan baik untuk bisa kembali meraih gelar WTP yang ke-empat. “Lakukan segala sesuatu sesuai prosedur, fikirkan kesejahteraan rakyat, ” Kata Muslimin.

Bidang pertanian tentu menjadi salah satu titik fokus perhatian pemerintah. Produksi bawang merah mencapai 6.000 ton per tahun. Lahan pertanian yang tersebar di Kabupaten Enrekang seluas 6.000-7.000 hektare.
Omzet keseluruhan perpanen mencapai Rp1,5 triliun.

“Petani bawang kita dalam satu hektarenya menghasilkan 10 ton. Sedangkan luas lahan pertanian bawang merah kita 6.000-7.000 hektare,” katanya.

”Jika dikalikan dengan 6.000 ton dengan harga bawang merah sekarang Rp25 ribu, berarti uang yang masuk Enrekang melalui bawang merah mencapai Rp1,5 triliun. Lebih besar daripada PAD-nya Enrekang 2016,” lanjutnya.

Atas capaian itu, menurut Muslimin, Enrekang bahkan masuk tiga besar penghasil bawang merah di Indonesia. Karenanya, Enrekang bisa penentu terjadinya inflasi.

Juga, Lanjutnya, Bumi Massenrempulu memiliki dua belas ribu hektar lebih perkebunan kopi yang tersebar di enam kecamatan, yang citarasanya telah mendunia.

”Bukan hanya bawang. Tapi kita juga penghasil wortel, kol, kentang, cabe, kopi, lada, cengkeh dan masih banyak hasil bumi lainya,” tutupnya.

Meskipun sebelumnya bidang kesehatan selalu menjadi sorotan, dampak dari terjadinya kekurangan dokter di Enrekang. Sehingga banyak warga yang memilih berobat keluar daerah.

Pemerintahpun langsung merespon, kemudian mendatangkan empat dokter ahli. Dokter ahli tersebut digaji dengan angka yang terbilang tinggi untuk perbaikan pelayanan kesehatan.

Terbaru, pemerintah terus menggenjot peningkatan sarana kesehatan untuk memaksimalkan layanan kesehatan secara merata dan menyeluruh dengan melanjutkan pembangunan rumah sakit pratama Sudu bersumber dari dana Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN)

Di bidang infrastruktur, MB fokus pada pembangunan jalan lingkar timur.Mulai dari Kecamatan Maiwa hingga Kecamatan Baraka, untuk memudahkan akses di wilayah tersebut.

Pemerintah juga menganggarkan puluhan miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 12 kecamatan yang tersebar di Enrekang.Tak ayal, selama kemimpinanya, semua akses menuju desa sudah diperbaiki bahkan dirabat beton, salah satunya di Desa Parombean Kecamatan Curio-Enrekang.

Terpisah, wakil bupati Enrekang Asman mengatakan, selama kepemimpinannya bersama bupati Muslimin Bando lewat visi EMAS senatiasa mendorong pembagunan di Enrekang.

“Kita sadari juga bahwa mungkin masih banyak kekurangan-kekuragan tapi harapan saya bahwa marilah kita bersama bergandengan tangan bagaimana kita memperbaiki yang kurang. Kalau ada yang kurang dan kalau ada yang telah kita perbuat mari kita jaga sehingga kampung kita ini menjadi daerah yang lebih maju kedepan,” katanya.

Terlebih, lanjut Asman, bahwa di tengah pandemi Covid-19 ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan dan mengikuti protokol kesehatan agar terbebas dari bahaya Virus Corona yang sedang mewabah dimuka Bumi ini.

“Tetap tertib dan saling mengingatkan untuk mengikuti protokol kesehatan, semoga kita semua terbebas dari bahaya virus corona dan Insaya Allah kedepanya Enrekang lebih solid, lebih maju, asalkan semua elemen bersatu padu untuk saling mendukung dan membantu demi kebaikan untuk daerah kita yang kita cintai ini,” harap Asman. (*)

  • Bagikan