Swab PCR-Antigen Dihapus

  • Bagikan

Ia mengaku saat ini Kementerian Agama dan asosiasi umrah tengah melakukan koordinasi untuk membahas kebijakan tersebut untuk menyelaskan antara aturan dari pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Indonesia.

“Dirjen sampaikan kemarin, inshaallah pemerintah akan menyesuaikan karena pihak Arab Saudi sendiri dalam hal ini tidak membutuhkan PCR untuk ke sana. Sementara Indonesia masih menggunakan PCR sehingga aturannya harus diubah dulu atau

Indonesia harus merubah dulu untuk calon jamaah haji dan umrah yang akan berangkat ke Saudi,” ujarnya.
Selain itu, dirinya menyebut dengan adanya penghapusan PCR dan karantina membuat biaya perjalanan akan turun meski tidak signifikan.

Namun, kata dia, masih ada penambahan biaya lainnya seperti kamar hotel yang pada saat Ramadan, mengalami kenaikan.
“Jadi Ramadan biasanya harga hotel naik mungkin tidak terlalu signifikan tetapi cukup menurunkan biaya,” ucapnya.

Nurhayat mengatakan untuk biaya umrah di travelnya berkisar Rp 30 juta sudah termasuk dengan biaya pemenuhan protokol kesehatan seperti PCR, karantina, dan lainnya.

“Paket umrah itu biasanya Rp 25 juta tetapi ada biaya protkes dan karantina itu sehingga di atas Rp30 juta. Ada penambahan sekitar Rp 8 hingga Rp 10 juta. Ini akan hilang sebagian tetapi karena ini akan masuk bulan Ramadan maka harga hotel biasanya naik,” imbuh dia.

Menurut Nurhayat, antusiasme peserta umrah di bulan Ramadan biasanya melonjak sehingga membuat kamar-kamar hotel di Arab Saudi penuh. (Fah-Sas)

  • Bagikan