SIDRAP, RAKYATSULSEL. CO - Kepala Korsatpel UPPKB Datae BPTD Wilayah XIX Sulselbar, Eliawati S.Sos, mendatangi Kantor Mapolres Sidrap bersama ketiga anggotanya, Kamis (26/05/2022) sore untuk melaporkan dugaan video yang di unggah akun facebook "Enrekang Dekat", karena dianggap menyebarkan informasi sesat dan menuding seolah-olah dilkaukan oleh pihak UPPKB Datae BPTD Wilayah XIX Sulselbar.
Video dengan durasi 12 detik beserta keterangan yang bertuliskan "Pecah Kaca, Truck Angkutan Sayur asal Sudu di lempari orang tak dikenal, Karena tak Singgah di jembatang timbang Sidrap" tersebut kemudian viral dan menuai beragam komentar dari warganet.
Video tersebut diunggah sekitar 16 jam yang lalu, dimana si perekam video memperlihatkan pecahan kaca mobil yang diduga dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
Menyikapi hal itu Kepala Korsatpel UPPKB Datae BPTD Wilayah XIX Sulselbar Eliawati S.Sos saat di temui di Mapolres Sidrap usai melaporkan video tersebut mengaku merasa keberatan dan sangat merugikan UPPKB Datae.
"Pasalnya keterangan disematkan seolah-olah itu dilakukan dari pihak pengelola jembatan timbang. Ini pun viral karena yang namanya media sosial dan cepat tersebar, jadi itu kita laporkan karena jelas-jelas bukan anggota kami yang melakukan," tegasnya.
Menyikapi hal itu Kepala Korsatpel UPPKB Datae BPTD Wilayah XIX Sulselbar Eliawati S.Sos yang di temui di Mapolres Sidrap saat melaporkan video viral pun mengatakan merasa keberatan. "Pasalnya yang namanya media sosial dan sudah tersebar, jadi itu kita laporkan karena bukan anggota kami yang melakukan," tegasnya.
"Adapun misalnya, karena sering kejadian dan saya sendiri pun sudah merasakan di lapangan ketika anggota mengarahkan kendaraan, terkadang kita memang hampir ditabrak apa lagi kalau supir terburu-buru," sambungnya
Selain itu kata Eliawati, apalagi pengemudi angkutan mengatakan kalau dia mengejar kapal, itu kan berarti ada-apa atau menandakan ada kesalahan, sehingga tidak masuk jembatan timbang.
"Seluruh anggota yang bertugas pada saat kejadian juga melaporkan tidak ada kejadian apa pun, kalau pun misalnya ada, paling anggota melakukan pembelaan diri," tandasnya. (*)