“Pukulan Telak” Bagi Warga Kompleks Penderita Kusta Jongaya

  • Bagikan
Kompleks eks Penderita Kusta di Jongaya, Kota Makassar.

Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pandemi Covid-19 telah menyulitkan Fatimah untuk menjual kerupuk buatannya. Banyak pelanggan tetap memilih tidak membeli kerupuk buatannya karena khawatir dengan penularan Covid-19.

Sementara untuk mencari pembeli baru, agak sulit. Selain karena pandemi Covid-19, juga karena Fatima pernah menderita kusta sehingga sulit untuk mendapat kepercayaan dari calon pelanggan baru.

Tidak hanya itu, vaksin juga menjadi ganjalan bagi Fatima untuk bisa berinteraksi dengan calon konsumen.

Walau vaksinasi bagi warga prioritas secara nasional telah dimulai pada Maret 2021, Fatimah baru divaksin lima bulan kemudian, Agustus 2021. Alasan menjalani vaksinasi bukan karena demi kesehatan.

“Baru sadar kalau vaksinasi itu penting setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyatakan bahwa syarat mengurus administrasi kependudukan harus bersyarat vaksin,” kata Fatima.

Akan tetapi, dia buru-buru menambahkan bahwa alasan dia mau vaksin adalah karena tetangganya yang juga mantan penderita kusta telah divaksin. Sejauh ini, mereka tidak mengalami kondisi ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Dalam hal vaksinasi, Marawang (49) juga melakukan hal yang sama dengan Fatima. Tidak hanya karena takut disuntik, alasan Marawang menunda vaksinasi adalah karena menurutnya vaksinasi hanya akal-akalan pemerintah yang dinilainya ingin mengambil keuntungan.

  • Bagikan