“Pukulan Telak” Bagi Warga Kompleks Penderita Kusta Jongaya

  • Bagikan
Kompleks eks Penderita Kusta di Jongaya, Kota Makassar.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Fatimah (59) sedang memasukkan kerupuk dagangannya ke dalaman plastik kemasan. Dia tampak bersemangat karena kembali harus menyuplai ulang produknya ke sejumlah warung di sejumlah titik Kota Makassar.

Dia berharap “asap di dapurnya bisa mengebul tebal,” pertanda pendapatannya membaik.
Selama dua tahun terakhir, pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan ketiga anaknya.

Hanya mendapatkan uang Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per bulan di tengah pandemi, tidak cukup baginya untuk membiayai kebutuhan hidup dirinya dan tiga anaknya.

Fatimah juga tidak bisa menggantungkan diri pada ketiga anaknya karena mereka juga terkena imbas pandemi. Ketiga anaknya menganggur setelah diberhentikan dari tempat mereka bekerja, yaitu di los Pasar Sentral, penjaga counter handphone (hp) di MTC dan pelayan di sebuah kafe.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan anak-anaknya, Fatimah terpaksa menjual harta benda miliknya, termasuk perhiasan emasnya. Salah satu anaknya juga terpaksa merelakan sepeda motor miliknya dilepas.

  • Bagikan