BANDA ACEH, RAKYATSULSEL - Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina, didampingi sejumlah pengurus, mengunjungi Rumah Gizi Gampong Geuceu Komplek di Banda Aceh, Rabu, 15 Juni 2022. Kedatangan Bunda PAUD Sulsel ini untuk mempelajari inovasi Pemerintah Provinsi Aceh dalam penanganan stunting.
"Kami disini ingin melihat dan mendengarkan langsung bagaimana proses penanganan stunting. Termasuk keberadaan rumah gizi ini," kata Naoemi.
Ia pun turut menjelaskan mengenai kondisi penanganan stunting yang dilaksanakan PKK Sulsel. Dimana pada tahun 2018, angka stunting di Sulsel berada di urutan keempat tertinggi di Indonesia. Kemudian di tahun 2019, berkat kerja PKK dan stakeholder terkait berhasil keluar dari 10 tertinggi.
"Kami bersinergi dengan OPD terkait, karena sudah ada Peraturan Mendagri agar semua program OPD didalamnya harus masuk dan disinergikan dengan program PKK," ungkapnya.
Gubernur Sulsel selaku Pembina PKK, kata Naoemi, juga senantiasa mengingatkan agar program PKK disinergikan dengan RKPD Pemprov Sulsel.
"Tahun 2021 kemarin, angka stunting kita menurun 9,08 persen, sangat signifikan berkat kinerja PKK," imbuhnya.
Naoemi berharap, melalui berbagai upaya yang dilakukan, termasuk dengan kedatangan ke Provinsi Aceh, bisa melakukan intervensi terhadap penanganan stunting. "Kami di Sulsel juga ada program minum tablet tambah darah untuk remaja puteri setiap hari Jumat, tujuannya agar ketika mereka menikah dan hamil, tidak melahirkan anak stunting," jelasnya.
Diketahui juga sebelum mendatangi Rumah Gizi, Ketua PKK Sulsel beserta para pengurus juga mengunjungi pusat kerajinan pembuatan produk anyaman dari bahan dasar batang pohon bilie di daerah Aceh Besar Provinsi Aceh.