PMK Mewabah di Sulsel, 129 Ekor Kerbau dan 1 Sapi Terjangkit

  • Bagikan
ilustrasi

Selain itu, Lukas mengatakan pihaknya juga melakukan pemberian vitamin kepada hewan ternak yang terjangkit maupun yang tidak. Ia juga mengaku Toraja Utara mendapat 50 ribu dosis vitamin.

"Kemudian, disosialisasikan kepada masyarakat tentang penyakit ini. Kami lakukan apa yang kami bisa lakukan untuk penanganan yaitu penyuntikan vitamin. Karena kami sangat keterbatasan dana. Jadi apa yang kami bisa lakukan dilakukan saja. Kemudian, kemarin dari bantuan provinsi ada vitamin berapa botol, mungkin 50 dosis yang kami pakai," terangnya.

Lanjut, kata Lukas, pemberian vitamin kepada hewan ternak telah dilakukan sebanyak dua kali yakni pada Selasa (5/7/2022) yang lalu dan hari ini (kemarin). Dirinya mengaku kewalahan memenuhi pemberian vitamin tersebut dikarenakan keterbatasan obat-obat dan disisi lain permintaan masyarakat yang tinggi.

"Jadi kami melakukan apa saja yang bisa kami lakukan untuk mengatasi penyebarluasan. Namun juga di tingkat masyarakat banyak yang sudah menyebar sendiri karena di luar pemantauan kami sebelum kami melakukan identifikasi di pasar, ternyata pada hari pasar sudah ada yang keluar dari pasar, itu yang menyebar di masyarakat," tuturnya.

Lukas mengaku telah meminta penambahan obat-obatan. Namun hingga saat ini belum diturunkan, padahal obat tersebut sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran meluas.

"Lebih khusus yang di pasar bolu. Karena di dalam pasar Bolu masih ada 300an ekor kerbau. Jadi itu menuntut untuk ditangani. Wajarlah kalau mereka minta ditangani secara serius. Ketersediaan obat-obatan tidak ada. Kami sudah minta tapi tidak tahu kenapa belum turun ke lapangan. Kami heran kenapa terlambat sementara penyebaran semakin meluas," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan menggandeng BNPB untuk bekerjasama dalam menangani PMK di Indonesia.

  • Bagikan