Mohammad Firdaus Jadi Idola Masyarakat Takalar Menuju Pilkada 2024, Berikut Profilnya

  • Bagikan
H. Mohammad Firdaus Daeng Manye

Menginjak usia 11 tahun, atau tepatnya dibangku sekolah kelas 5 SD, Mohammad Firdaus
harus rela meninggalkan teman-temannya di kota Makassar. Dia harus mengikuti kedua orang tuanya ke Palu Sulawesi Tengah.

Disanalah Mohammad Firdaus menyelesaikan jenjang pendidikan formalnya, dari mulai SD, SMP, hingga SMA.

Bagi dia, kota Palu sangat berkesan karena masa remajanya dilewatkan di kota berjuluk Bumi Tadulako itu.

Kedisiplinan dan ketekunan belajar Mohammad Firdaus ditengah mengurus adik-adiknya dan membantu kedua orang tuanya bukan penghalang baginya.

Terbukti, ia berhasil melanjutkan pendidikannya ke Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan mengambil jurusan elektro di fakultas teknik.

Menginjak semester 7 di Unhas, Mohammad Firdaus berhasil lulus dalam ikatan dinas kerja dengan Telkom, sehingga secara otomatis dia menjadi karyawan perusahaan BUMN.

Setelah di wisuda pada akhir tahun 1991, Mohammad Firdaus mengikuti pendidikan Telkom di Bandung, Jawa Barat, dan ditempatkan di kota Surabaya, Jawa Timur pada pertengahan tahun 1992.

Mengawali kariernya sebagai petugas jaringan yang keluar masuk jalan dan gang di kota Surabaya, Mohammad Firadaus selalu tekun dan gigih dalam menyelesaikan tugasnya.

Berkat kegigihannya hidup diperantuan, ia pun di promosi untuk menjadi kepala kantor Telkom Tulungagung, Jawa Timur. Kemudian menjadi kepala kantor Telkom di beberapa daerah, yakni Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Malang, dan terakhir kepala Telkom di Jakarta Selatan.

Pengalaman menjadi seorang pemimpin di salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadikan Mohammad Firdaus memiliki pengetahuan yang sangat luas.

Bagi karyawan Telkom, menjadi kepala kantor di ibu kota bukanlah hal yang gampang karena membutuhkan tantangan dan keberanian tersendiri. Menurut Mohommad Firdaus persoalan telekomunikasi di ibu kota sangatlah kompleks.

  • Bagikan