WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran, menjadikan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan sebagai program prioritas. Itu terlihat dari kucuran anggaran jumbo sejak duo Amran dilantik memimpin kabupaten berjuluk “Kota Sutera”
Pada 2019 lalu, saat awal kepemimpinan Amran Mahmud dan Amran atau sebelum pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo menganggarkan Rp202,19 miliar, terdiri atas Rp201,19 milar pembangunan jalan dan Rp1 miliar jembatan. Merupakan angka tertinggi penganggaran infrastruktur selama ini di Wajo.
Amran Mahmud pada berbagai kesempatan menyampaikan soal komitmennya membangun infrastruktur. Inipun tertuang pada L pertama dalam program 3 L, yakni laleng (infrastruktur), ledeng (air), dan lampu (listrik).
"Pada awal masa jabatan, kami langsung menganggarkan Rp200 miliar lebih, kemudian ditambah dengan bantuan keuangan provinsi, itu kalau ditotal mendekati angka Rp300 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Ini menjadi alokasi tertinggi untuk pembangunan infrastruktur selama ini," kata Amran Mahmud, Senin (9/1/2023).
Ketua DPD PAN Wajo ini melanjutkan bahwa harapannya pada 2020 atau pada tahun kedua kepemimpinannya, Pemkab Wajo bisa menganggarkan bahkan lebih di atas Rp300 miliar. Sebab, menurutnya, pembangunan infrastruktur adalah penunjang segala sektor, khususnya perekonomian.
"Namun, pada awal 2020, pandemi Covid-19 menyerang secara global yang memporak-porandakan seluruh sendi kehidupan masyarakat sehingga penganggaran kita harus di-refocusing untuk penanganan pandemi, termasuk anggaran infrastruktur. Namun, di tahun 2020 anggaran infrastruktur kita masih di atas Rp100 miliar," bebernya.
Meski demikian, lanjut kepala daerah bergelar doktor ini, pihaknya tetap memanfaatkan dan memaksimalkan anggaran yang ada untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya pembenahan dan pembangunan infrastruktur.
"Kita berharap kondisi ini akan segera membaik sehingga kita bisa lebih memaksimalkan pembangunan infrastruktur ke depannya sebagai upaya mewujudkan Wajo yang maju dan sejahtera," harapnya.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Wajo, anggaran pembangunan infrastruktur pada 2019, yaitu Rp201,19 miliar untuk 60,862 kilometer jalan dan Rp1 miliar untuk 6 unit jembatan.
Lalu, pada 2020 karena pandemi menjadi Rp114,4 miliar untuk 39,433 kilometer jalan dan Rp1,03 miliar untuk 16 unit jembatan. Kemudian, 2021 Rp85,94 miliar untuk 42,939 kilometer jalan dan Rp19,72 miliar untuk 23 unit jembatan.
Sementara, pada 2022 lalu Rp63,31 miliar untuk 23,398 kilometer jalan dan Rp14,80 miliar untuk 13 unit jembatan. Untuk 2023 ini dianggarkan Rp74,37 miliar untuk 27,889 kilometer jalan dan Rp1,17 miliar untuk 12 unit jembatan. (*)