BONE, RAKYATSULSEL - Upaya TNI AD di Kabupaten Bone, khususnya personel Kodim 1407/Bone dalam menekan angka stunting patut diapresiasi dan diacungi jempol. Apalagi dengan adanya program bapak asuh anak stunting (BAAS).
Pasalnya, semua personel Bintara Pembina Desa/Kelurahan (Babinsa) mendapatkan tugas khusus dalam menurunkan dan mencegah kasus stunting di wilayah binaannya.
Danramil 1407-11/Barebbo, Kapten Chb Eko Ermawanto mengatakan bahwa Posyandu menjadi sarana yang sangat penting bagi masyarakat khususnya bagi ibu dan anak, untuk memantau perkembangan kesehatan Balitanya.
Selain itu, kata dia dengan adanya kegiatan Posyandu Balita maka dapat mencegah dan menurunkan angka stunting.
"Keterlibatan TNI cukup penting dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui program bapak asuh anak stunting (BAAS)," jelas Kapten Chb Eko Ermawanto.
"Dengan melakukan penimbangan berat badan Balita, Imunisasi, pemberian Vitamin, serta asupan makanan tambahan, dan mengontrol kesehatan ibu hamil, yang pada akhirnya untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera," tambahnya.
Terpisah, Kepala UPT. Puskesmas Kading Andi Tenri Esa pada saat pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita yang dilaksanakan di Desa Sugiale, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sabtu (11/2).
"Kalau TNI sudah turun tangan, biasanya penyelesaian masalah menjadi lebih mudah. Termasuk dalam percepatan penurunan stunting ini," ujar Andi Tenri Esa.
Ia mengatakan bintara pembina desa (Babinsa) di desa itu dianggap tahu segalanya. Karenanya wajar jika kemudian masyarakat bertanya mengenai stunting kepada babinsa. Dalam hal ini, babinsa menjadi pusat informasi percepatan stunting bersama tim pendamping keluarga BKKBN.
Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi atas kiprah TNI AD, khususnya Babinsa terhadap program percepatan penurunan stunting di khususnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Kading.
Menurut dia, kesediaan pimpinan TNI hingga unsur pembina desa untuk menjadi bapak asuh anak stunting menjadi energi baru dalam upaya mempercepat penurunan prevalensi stunting.
Ia juga menjelaskan, penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang diperoleh oleh balita sejak awal masa emas kehidupan pertama, dimulai dari dalam kandungan (9 bulan 10 hari) sampai dengan usia dua tahun.
"Stunting akan terlihat pada anak saat menginjak usia dua tahun, yang mana tinggi rata-rata anak kurang dari anak seusianya," jelasnya.
“Kegiatan Babinsa dalam melaksanakan pendampingan Posyandu khususnya Posyandu Balita sangat positif karena bisa mengajak dan menghimbau masyarakat yang mempunyai Balita untuk melaksanakan penimbangan bayinya sehingga perkembangan kesehatan bayi setiap bulannya bisa dipantau," pungkasnya.
Sementara itu Babinsa Koramil 1407-11/Barebbo, Serda Ahmad yang mendampingi kegiatan Posyandu Balita di Desa Sugiale, mengatakan kegiatan ini merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan Bidan Desa yang dibantu oleh kader PKK, yang ditugaskan membantu untuk mengontrol kesehatan Balita dan Ibu hamil yang ada di wilayah Desa Sugiale.
Dalam kesempatan tersebut Serda Ahmad mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud pendampingan Babinsa di setiap kegiatan kewilayahan untuk membantu kelancaran serta tertibnya kegiatan.
“Sebagai seorang Babinsa selalu mendukung sepenuhnya dalam pelaksanaan imunisasi bagi Balita untuk mewujudkan program pemerintah dalam menciptakan Balita yang sehat demi tercapainya generasi penerus bangsa yang unggul,” ujarnya. (*)