"Tentunya diminta keterangan. Dan akan di cek kembali. Mereka (bandar) akan dimintai keterangan karena mereka yang berbicara otomatis mereka akan dimintai keterangan nanti," ujarnya.
Terpisah, Kepala BNNK Tana Toraja, AKBP Dewi Tonglo yang turut dikonfirmasi mengaku pihaknya tidak langsung mempercayai keterangan tersebut. Pihaknya disebut butuh pendalaman kembali untuk membuktikan pernyataan tersebut.
"Info itu kami tidak langsung percaya mentah-mentah. Namanya keterangan tersangka harus diuji dan harus dibuktikan sehingga tidak ada fitnah atau menzolimi orang. Bisa saja tersangka mengaku-ngaku, karena sudah tertangkap," kata Dewi.
Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Polres Toraja Utara untuk mengungkap fakta di balik pengakuan pengedar narkoba tersebut.
Dewi mengatakan tak mau ada aparat penegak hukum yang menjadi dalang peredaran narkoba di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara.
"Namun demikian informasi ini tetap kami tindak lanjuti kami dalami. Hal yang telah dilaksanakan adalah berkoordinasi dengan Kapolres Toraja Utara sebagai pimpinan dari oknum yang disebutkan," jelasnya.
Selain itu, Dewi juga menyampaikan telah menugaskan penyidik dari BNNK Tana Toraja untuk memeriksa lebih lanjut pengedar narkoba yang membuat heboh saat konferensi pers tersebut.
"Memerintahkan penyidik untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka terkait keterangan menyebutkan oknum anggota dimaksud," sebutnya.
Dewi pun berharap dukungan penuh masyarakat untuk dapat menyelesaikan kasus peredaran narkotika yang merebak di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara. Apalagi belakang pengakuan salah satu bandar yang dibekingi polisi juga membuat heboh.
"Kami mohon waktu dan dukungan morilnya, agar masalah ini bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya. (Isak Pasabuan/B)