MAKASSAR, RAKYATSULSEL - International Centre for Research in Agroforestry atau World Agroforestry (ICRAF) Indonesia memberikan pendampingan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk dapat mewujudkan green ekonomi atau ekonomi hijau di Sulsel.
Komitmen itu diwujudkan dengan melakukan pendampingan melalui Lokakarya Pelatihan Pengantar Kerangka Kerja dan Metodologi Perencanaan Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang Berketahanan Iklim, Pangan dan Responsif Gender kepada jajaran staf Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, yang berlangsung selama dua hari, di Hotel Ibis Jalan Maipa, Makassar, Selasa (11/4).
Conservation and Development Planning Specialist at World Agroforestry Centre (ICRAF), Feri Johana mengatakan Lokakarya pelatihan ini dilakukan sebagai tindaklanjut untuk lokakarya yang lebih besar lagi kedepannya atau kick off.
Ia menyebut Icraf bertindak sebagai salah satu mitra pembangunan di Sulsel akan membantu pemprov dalam menyediakan alat bantu, perangkat kerja dan metodologi dan proses-proses fasilitasi didalam pengembangan paradigma pertumbuhan ekonomi hijau ini.
"Akan mencoba berkontribusi, agar proses berjalan lancar, mengharapkan partisipasi bisa membantu provinsi Sulsel dalam mencapai ekonomi indeksnya, merumuskan strategi, program, kerangka alat bantu akan dikembangkan selain dokumen," terang Feri.
Ia juga mengatakan proses ini akan diawali dengan membentuk kelompok kerja atau forum kerja agar menjadi leading sektor. "Berharap ada proses yang melibatkan beberapa pihak-pihak berkepentingan sehingga harus diorganisir,” ujar Feri.