MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Proses pembangunan kereta api Sulsel berpotensi akan terhambat. Hal itu diperkirakan setelah sejumlah pejabat tersandung dugaan kasus korupsi oleh KPK.
Hal ini kemudian menimbulkan kekhawatiran proyek strategis nasional itu akan berhenti di tengah jalan. Apalagi pembangunannya terus progresif, bahkan baru saja diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengaku sudah mendengar kabar ini. Ia pun memaklumi adanya kekhawatiran sebagian masyarakat perihal potensi proyek penting ini akan terbengkalai.
MTI akan tetap fokus merekomendasikan agar proyek ini tetap berjalan sebagaimana adanya. Kasus korupsi memang sering menjadi batu kerikil di tengah jalan dan menjadi salah satu penyebab proyek-proyek di Indonesia banyak yang mengambang.
"Pokoknya tetap berlanjutlah, jangan berhenti. Mungkin kita ada rekomendasi," jelas Djoko.
Tentunya tiap tindak pidana memiliki proses. Hanya saja, pemerintah perlu memastikan kedua masalah ini tidak dicampuradukkan.
Harus dipisah, karena ada kepentingan yang lebih besar di baliknya. Proses pemeriksaan tetap berjalan, dan proyek ini juga tidak boleh berhenti di tengah jalan.
Kepentingan masyarakat di atas segalanya, ditambah kereta api Sulsel ini adalah kereta api satu-satunya yang baru dibangun.
"Ya, silakan kalau mau dilakukan pemeriksaan, tapi jangan dihentikan selamanya. Ini, kan, ada yang seperti ini, kayak Gubernur Sulsel (Nurdin Abdullah) sempat bangun jalan di Luwu, itu berhenti. Kasian, kan, sampai sekarang, gara-gara korupsi berhenti, kasian, padahal masyarakat butuh, kan," katanya.