Harga Bahan Pokok Pasca Idulfitri 2023 Relatif Stabil

  • Bagikan
Lapak salah satu penjual di pasar Pa'baeng-baeng Makassar. Foto: ABU HAMZAH/RAKYATSULSEL/A.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional di Kota Makassar relatif stabil pasca Hari Raya Idulfitri 2023.

Berdasarkan pantauan di Pasar Pa'baeng-baeng dan pasar Maricaiyya, untuk beberapa kebutuhan seperti beras Premium rata-rata di banderol dengan harga Rp13.000/kg, dan untuk beras Medium di banderol seharga Rp 10.500 sampai Rp 11.000/kg.

Kemudian untuk harga telur ayam di pasar Maricaiyya dipasarkan dengan harga Rp 50.000/rak, untuk di pasar Pa'baeng-baeng lebih tinggi yaitu Rp 52.500/rak.

Kemudian untuk harga minyak curah itu, harga di pasar Pa'baeng-baeng lebih murah yaitu Rp 14.000/lilter, di pasar Maricaiyya memiliki selisih harga, Rp 15.000/ liter.

Untuk bawang merah sendiri harga yang cukup berbeda antara bawang hasil distribusi dari kabupaten banteng, itu di bandrol dengan harga Rp 25.000 /kg dan bawang berasal dari Bima itu Rp 35.000 hingga Rp40.000 /kg di pasar Pa'baeng-baneg.

Pun dengan harga bawang putih dan cabai saat ini jual dengan harga Rp 25.000/kg, lalu untuk cabai keriting itu seharga Rp 28.000 hingga Rp 29.000/kg.

Untuk harga cabe rawit, itu mengalami penuruanan dari harga biasanya, sebelumnya di bandrol dengan harga rata-rata Rp 33.000 hingga Rp 36.000 /kg yang sebelumnya sempat mencapai harga tetinggi Rp 55.000 hingga Rp 60.000 /kg.

Murni (29) pedangan pasar Pa'baeng-baeng mengatakan untuk beberapa komoditas dalam seminggu ini tidak mengalami kenaikan.

Menuruntya, harga yang terbilang stabil beberapa komoditas juga menjadi sebuah keuntungan tersendiri untuknya, karena penjualannya juga terbilang lancar. "Untuk penjualan lancar-lancar saja,"pungkasnya.

Sementara itu, Syarifuddin (43) pedangang Pasar Maricaiyya juga menyampaikan harga komoditi juga terbilang sama saja dalam sepekan terakhir. "Yang mengalami penurunan itu, kol (kubis) sekarang kan kita jual dengan harga Rp9.000 hingga Rp 11.000/kg," ungkapnya.

Ia melanjutkan, untuk minyak curah ketersediannya juga tetap terpenuhi, bahkan tidak ada harga lonjakan (untuk pedagang mitra bulog).

Kata dia, cuaca juga cukup berpengaruh terhadap ketersediaan stok sembako, jika cuaca buruk tak hanya warga yang merasakan resah pun juga dengan pedagang.

"Kan cuaca cukup bagus akhir-akhir ini, jadi stok selalu ada, beda dengan waktu sebelumnya yang memang cuaca buruk juga agak menghambat ketersediaan stok," pungkasnya. (abu/B)

  • Bagikan