"Begitu juga di Kabupaten Wajo, seorang personil ditikam pelaku sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi dan perawatan. Saat ini masih dalam pemulihan di rumah," sambungnya.
Kejadian serupa pun terjadi di Kabupaten Sidrap. Seorang pelaku pengedar narkotika jenis ekstasi memprovokasi warga sekitar untuk melawan petugas saat akan diamankan. Namun beruntung dalam kejadian ini, pelaku dan barang buktinya berhasil diamankan.
"TKP ke tiga di Kabupaten Sidrap, pada saat dilakukan pengungkapan tindak pidan narkoba dan mengamankan barang bukti ekstasi sebanyak 1000 butir, pelaku berteriak dan memprovokasi warga untuk melakukan perlawanan kepada anggota sehingga kami mendapat pengeroyokan," terangnya.
Masalah ini dikatakan jadi tantangan baru dalam pengungkapan dan penangkapan para pengedar narkotika di Sulsel. Untuk itu, lulusan Akpol 1995 tersebut meminta kepada masyarakat dan stakeholder terkait untuk sama-sama bergerak melakukan pembinaan dan sosialisasi akan bahaya penggunaan narkotika.
"Ini tentu sangat memperihatinkan, karena pelaku perdagangan narkoba bisa berafiliasi dengan masyarakat dalam menjalankan bisnis narkobanya. Ini dikhawatirkan stigma pelaku narkoba di beberapa wilayah. Kami berharap peru dukungan dari semua stakeholder yang sangat kami butuhkan untuk membantu program dalam pemberantasan jaringan narkoba," kuncinya. (Isk/C)