Soal Isu Munaslub, Golkar Sulsel Bantah Disetir Istana

  • Bagikan
Arfandy Idris

Terkait kader di Provinsi seakan-akan pasang badan, misalnya di DPD I Golkar Sulsel, menurutnya itu adalah sikap kader karena membela ketua umum. "Tidak ada yang salah dari sikap itu bahwa kader pertahankan ketuanya. Jadi wajar," ujarArfandi.

"Tetapi kalau dengan sendirinya dia akui bahwa ada perubahan kebijakan, tentu mengikut juga lagi. Tidak mungkin tidak. Wajar itu kader sekarang membela ketua umum. Apalagi kalau bukan yang menggonggong ini diluar dari Golkar," tukasnya.

Kaitan adanya desakan Munaslub Golkar, Pengamat Politik Unibos Makassar, Arief Wicaksono mengatakan, pasti ada faktor politis di dalamnya. Jadi bukan hanya murni faktor hukum.

"Ada desakan soalnya bersamaan dengan wacana Munaslub Golkar, itu kan kemudian hampir bersamaan. Ada pemanggilan dulu Kejagung. Abis itu kemudian muncul wacana Munaslub," katanya.

Menurutnya, ini pasti berkaitan dengan bagaimana semua kekuatan politik ini bisa dikumpulkan karena sekarang masih pecah-pecah parpol dalam menentukan Capres. Golkar masih punya koalisi yang berbeda dengan koalisinya Gerindra, NasDem, PDIP.

"Tapi koalisi Gerindra PKB atau PDIP PPP itu kan relatif bisa digunakan oleh Pak Jokowi, dalam artian dimanfaatkan untuk itu. Tapi yang agak liar Golkar, ini kan yang belum jelas. Kemudian kalau asumsinya koalisi KIB PPP ditarik masuk koalisi istana sama PAN mau kesana, satunya Golkar tinggal sendirian pasti ikut mana," terangnya.

Kaitannya dengan Pemilu 2024, Arief Wicaksono mengatakan sedikit banyak pasti terganggu, karena konsentrasi kader partai mana pun akan pecah ketika di dalam tubuh partai ada perpecahan.

"Tapi kemungkinan yang lain seperti yang dinampakkan ada gangguan, tapi kemudian mereka justru kompak. Karena ini kebetulan gangguannya dari luar. Yang jadi masalah kalau gangguannya dari dalam," tambahnya.

"Isu Munaslub kurang? Iya. Pak Luhut misalnya yang pertama kali mengeluarkan isu Munaslub ini kan sebetulnya kader Golkar. Meskipun dia bukan pengurus. Seandainya itu diwacanakan oleh salah satu pengurus dari fraksi yang lain, itu yang bahaya," tutupnya. (Yad/B)

  • Bagikan