MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama World Agroforestry (ICRAF) Indonesia dan Global Affair Canada mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Sulsel.
Komitmen itu diwujudkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel dengan menggelar Kick-Off Integrasi Pertumbuhan Ekonomi Hijau ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025 - 2045 Provinsi Sulawesi Selatan melalui Proyek Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives).
Direktur Asia ICRAF, Dr Sonya Dewi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi hijau di Sulawesi Selatan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sonya menyebut konsep ekonomi hijau bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak demi mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs).
"Ini mengartikan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini harus memberikan manfaat tanpa mengorbankan lingkungan untuk masa depan," ujar Sonya, pada konferensi pers Kick Off Pertumbuhan Ekonomi Hijau Sulsel, di Hotel Claro, Selasa (8/8).
Ia menyebut pentingnya kesinambungan dalam pembangunan merupakan salah satu definisi dari SDGs ini. Sehingga, diharapkan hasil saat ini tidak merugikan peluang dan kualitas hidup generasi mendatang.
Di mana manfaat ekonomi diperoleh sejalan dengan perlindungan lingkungan.
"Kembali bicara soal potensi memang harus dilakukan. Kalau mau membangun kemajuan harus ada aspek ekonomi, aspek sosial," tutup Sonya.
Sementara itu, sisten II Perekonomian dan Pembangunan Sulsel dr Ichsan Mustari mengatakan pentingnya integrasi ekonomi hijau dalam rencana pembangunan ekonomi di Sulawesi Selatan tidak dapat diabaikan.
Ia menyebut pengakuan akan peran sektor lingkungan sebagai faktor kunci dalam pembangunan telah mendorong langkah-langkah konkret dalam rencana pembangunan di Sulsel.
"Integrasi ekonomi hijau menjadi bagian penting dalam melaksanakan pembangunan ekonomi di Sulsel," ujar dr Ichsan.
Salah satunya adalah kolaborasi antara ICRAF (World Agroforestry Centre) dan Bapelitbangda Pemerintah Provinsi Sulsel, yang kini tengah melaksanakan kegiatan integrasi ekonomi hijau dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah.
Melalui pendekatan ini, diharapkan dalam setiap aspek aktivitas ekonomi di Sulsel selalu mempertimbangkan perkembangan lingkungan dengan tetap melakukan mitigasi dan juga adaptasi.
Tujuannya, kata dr Ichsan, bukan hanya untuk kesejahteraan manusia, tetapi juga untuk seluruh makhluk hidup di bumi ini.
"Bahkan kami meminta tidak hanya ekonomi hijau tapi ekonomi biru itu bagaimana kehidupan dilahan darat sedang ekonomi biru digunakan sebagai pertimbangan dalam proses perencanaan bahwa bagaimana kehidupan laut juga bisa terjaga dan tetap ekonomi bisa berjalan dengan baik," terang dr Ichsan.
Ia pun mengungkapkan bahwa Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaimana memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini menjadi cerminan betapa pentingnya pemikiran jangka panjang dalam pembangunan. (Shasa/B)