MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Diusulkannya nama-nama calon Penjabat Kepala Daerah oleh Pemprov Sulsel kepapa pihak mendagri tentu tak lepas dari stigma kepentingan didalamya, menjaga keamanan menuju pemilu harus menjadi perhatian, tugas utama sebagai Kepala OPD tak boleh keteteran.
Pengamat Politik Unhas, Sukri Tamma berpandangan, sekaitam dengan stigma kepentingan itu tak bisa dielakkan di masyarakat, dan hal itu acapkali disandingkan dengan para pejabat yang mengusulkannya.
Hanya saja kata dia, berangkat dari sudut pandang itu, para Pj yang terpilih nantinya harus menampiknya dengan menunjukkan profesionalisme dalam bekerja, apalagi dalam waktu dekat ini pesta demokrasi lima tahunan akan terselenggara tentu pengawalan dan pengawasan dari penjabat kepala daerah terpilih harus telaten.
“Tentu stigma itu ada, tapi kalau hanya stigma tentu dia masih anggapan. Karena itu para pj dituntut untuk membuktikan hal sebaliknya walaupun nanti ada stigma bahwa dia di pilih karena ada kepentingan tertentu dari penunjuknya untuk memilihnya justru yg perlu dilakukan adalah membuktikan bahwa stigma itu tidak betul,” paparnya, Selasa (22/8/2023).
Ia mengutarakan, jika mengacu pada aturan diajukan para kepala OPD untuk menjadi Penjabat kepala daerah itu sudah terlaksana sesuai dengan aturan, hanya saja tugas utama para tokoh yang diusulkan jika terpilih harus juga terlaksana dengan baik.
“Dari aspek administratif apa yg dilakukan itukan tdk ada masalah yah karena sesuai dengan ketentuan yang ada, itu boleh gubernur mengusulkan pj untuk tingkat kabupaten dan kota , nah memang kemudian ketika para pj yang dibentuk atau ditunjuk tugas awalnya kan itu tdk hilang yah tidak lepas. sehingga pada saat para kepala OPD ini terpikih menjadi PJ itu akan bertanggung jawab pada saat bersamaan,” paparnya.
Ia juga menyampaikan, adapun optmalisasi tugas di dua posisi, para PJ harus memiliki kemampuan menejrial yang yang apik itu bisa menyeimbangkan porsi kerja dari masing-masing jabatan yang didudukinya.
“Para Pj harus memiliki sinergi dengan perangkat daerah yang dimpimpinnya, dan juga memiliki komunikasi yang baik dengan para anggotanya pada OPD yang dipimpinnya,” sebutnya.
Apalagi lanjut Sukri Tamma, di tingkat Provinsi juga bakal dipimpin PJ Gubernur dan tentu akan menjadi tantangan untuk para tokoh ini untuk tetap konsisten menjalankan pemerintahan pada jabatan asalnya sebagai kepala OPD di lingkup Pemprov Sulsel.
“Jangan lupa di provinsi juga kan yah ada PJ ada trasisi juga yabg kemudian nnti membutuhkan setiap kerja yg lebih keras lagi karena tentu akan bersandar pada kinerja yang harus dioptimalkan juga," pungkasnya. (Abu/B)