Antisipasi Dampak El Nino, Pemprov Sulsel Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca

  • Bagikan
Petugas menaikkan garam yang digunakan untuk operasi TMC ke atas Pesawat Casa 212.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dampak El-Nino mulai dirasakan beberapa wilayah di Sulsel, salah satunya 150 hektar lebih di Kabupaten Maros, masuk potensi puso (gagal panen) untuk komoditas padi.

Menanggapi hal itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai menyusun rencana antisipasi dampak  kemarau ekstrem itu, apalagi el nino diperkirakan akan sampai pada Oktober tahun ini.

Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo mengatakan, antisipasi jangka panjang telah disusun. Strategi pamungkas yang disiapkan Pemprov Sulsel ketika situasi sudah semakin memburuk adalah mengadakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"Kita akan melakukan nanti apabila kondisi ini berdampak luas. Kita sudah koordinasi dengan BNPB, sudah dikoordinasikan secara nasional beberapa waktu lalu. Sisa kita laporkan ke BNPB jika dampaknya sudah meluas," ungkapnya, Senin, (28/8/2023).

Kata dia, Saat ini pihaknya masif melakukan assesmen terhadap daerah-daerah yang sudah menaikkan status siaganya. Nantinya, TMC tersebut bakal menurunkan kantong-kantong hujan di sekitaran wilayah bendungan.

Ia mengutarakan, sudah ada beberapa daerah yang menaikan status Siaga Darurat terkait El Nino. Misalnya Pinrang, Wajo, Jeneponto, Bantaeng, dan Bone. "Yang cenderung aman itu seperti daerah Toraja, Toraja Utara, Luwu. Daerah selain itu sudah siaga kekeringan," tukasnya.

Ia melanjutkan, dalam menghadapi situasi tersebut, ia mengimbau agar masyarakat ikut serta meminimalisir terjadinya potensi kebakaran di daerah-daerah pemukiman. Serta akan ada pemaksimalan pompa air di wilayah pertanian.

  • Bagikan