Tingkatkan Pelayanan Publik, RSUD Daya Makassar Hadirkan Inovasi “Jampangi Anak’ta” Program Merdeka Bermain

  • Bagikan
Inovasi Merdeka Bermain untuk pelayanana prima di RSUD Daya Makassar, adalah "Jampangi Anak'ta".

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota Makassar, dipimpin Direktur Utama (Dirut), dr. H. Ahmad Asyarie terus menghadirkan inovasi untuk pelayanan prima di RS tersebut. Salah satu program terbaru adalah "Jampangi Anak'ta".

"Jampangi Anak'ta inovasi baru RSUD Daya Kota Makassar dalam meningkatkan mutu pelayanan publik," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Makassar, dr. H. Ahmad Asyarie, Sabtu (9/9/2023).

Jampangi Anak'Ta merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengakomodasi kegiatan anak bermain dengan aman dan nyaman, terlindungi dari kekerasan, dan hal-hal lain yang membahayakan.

"Tidak dalam situasi dan kondisi diskriminatif, demi keberlangsungan tumbuh kembang anak secara optimal dan menyeluruh, baik fisik, spiritual, intelektual, sosial, moral, mental, emosional, dan pengembangan bahasa selama Ayah dan Ibu bekerja di RSUD Daya Kota Makassar," jelasnya.

Ditambahakan, pihaknya sangat mendukung inovasi ini karena bisa memberikan solusi untuk meningkatkan mutu yang kesehatan. Sejak hadir Jampangi Anak'Ta terlihat adanya kepuasan dari pasien.

"Juga orang tua sebagai karyawan juga bisa lebih fokus bekerja tanpa harus khawatir dengan anaknya tapi juga masih punya waktu misalnya makan siang bersama ditempat yang kita sudsh sediakan. Harapannya inovasi ini bisa bermanfaat untuk semua," jelasnya.

Sedangkan, menurut inovatornya Rima Kusumah Dewi, S.ST., M.Keb menyampaikan, ada 4 hal mendasar yanf mendorong inovasi ini lahir yakni. Pertama, anak wajib terpenuhi asah-asuh-asuhnya dimana semua orang/institusi wajib brrkontribusi dalam pemenuhannya

"Kedua, imunitas anak masih sangat rentan untuk terkena penyakit, terlebih infeksi nosokomial dari lingkungan rumah sakit sehingga anak tidak diperkenankan selalu berada di lingkungan rumah sakit," katanya.

Ketiga, kata dia. Kerentanan dalam trauma psikologis ketika anak harus mendengar rintihan pasien yang kesakitan, alat-alat kesehatan yang tajam, darah, fase kedukaan dll.

"Keempat, anak cenderung berada pada masa yang aktif dan rasa ingin tau yang tinggi sehingga lingkunganya harus mendukung. Anak tidak untuk dipaksa dikondisikan diam dan selalu tenang ketika Ayah/Ibu menginginkan keheningan demi kenyamanan pasien," jelasnya.

Menurutnya, Jampangi Anak'Ta menawarkan program "Merdeka Bermain" untuk anak-anak pegawai RS, dibawah pengasuhan khusus anak difasilitasi untuk perkembangan fisik, sosial dan kemandiriannya.

"Harapan nya adalah ketika anak dalam kondisi yang aman, ibu/ayah dapat dengan maksimal memberikan pelayanan kepada pasien tanpa harus mengkhawatirkan anaknya selama bekerja. Begitu juga pasien yang sedang dirawat, mendapatkan kenyamanan," harapnya.

Ditambahkan, seiring dengan waktu juga inovasi ini terus dikembangkan agar kebermanfaatanya menjadi lebih luas, salah satunya dengan Baksos Skrining Kesehatan Mata Anak yang terbuka untuk umum.

"Agar para orang tua diluar bisa juga memahami hal ini merupakan salah satu kewajiban berkala untuk memastikan mata anak sehat, lebih cepat mengenali jika ada penyimpangan/penyakit mata anak dengan mengenal layanan spesialisasi yang kami miliki di RS," jelas Rima Kusumah Dewi. (Yadi/A)

  • Bagikan