MASAMBA, RAKYATSULSEL - Komisi Informasi Penyiaran Daerah (KIPD) Sulawesi Selatan melaksanakan sosialisasi menonton sehat dari rumah, bertempat di Aula Bukit Indah, Kamis (14/9).
Sosialisasi menampilkan tiga narasumber dipandu Wakil Ketua KPID Sulawesi Selatan, Abdi Rahmat adalah, Haidar Djidar, Dekan Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma Palopo, Nurmadhani Fitri, S, Komisioner KPID Sulawesi Selatan dan Abdul Aziz, Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Luwu Raya.
Haidar Djidar sebagai pemateri pertama memaparkan pentingnya literasi dalam menonton televisi.
"Siaran TV, apalagi media digital sudah sulit terkontrol," katanya.
Olehnya itu Haidar yang juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma Palopo berharap peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak saat menonton TV, apalagi media digital.
Sama sama disampaikan Komisioner KPID Sulawesi Selatan Nurmadhani Fitri S, konten khususnya di media digital sulit di kendalikan.
"Sulit dikendalikan karena menonton melalui media handphone," ucapnya.
Salah satu jalan adalah melalui penyadaran benteng agama.
Sementara Ketua Presidium JaDI Luwu Raya, Abdul Aziz mengatakan nonton Pemilu di TV asyik tetapi masyarakat mengonsumsi isi siaran dengan kemampuan untuk menyeleksi informasi sesuai fakta.
Pemilu 2024 bagaimanapun akan diramaikan oleh siaran terkait politik. Karena itu masyarakat harus cerdas saat menonton televisi maupun mendengar siaran radio.
"Memilah dan milih Chanel yang tepat (sesuai fakta dan berimbang) sebab Pemilu 2024 masih akan berkutat pada pertarungan kekuatan media massa, seperti upaya framing berita yang akan dilakukan televisi dan radio," katanya.
Apalagi kita tahu sejumlah pemilih TV nasional terlibat dalam politik sehingga tayangannya dipastikan medianya akan melakukan framing sesuai kepentingan politik. (Abdul Aziz)