MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Beberapa waktu terakhir harga bahan pokok seperti beras, cabai, minyak goreng hingga gas LPG 3 Kg mengalami lonjakan di tengah masyarakat Kota Makassar.
Misalnya, seperti harga beras yang beberapa waktu lalu mengalami lonjakan sekitar seribu hingga dua ribu per liternya, cabai besar dari harga 20 ribu per kilo menjadi 25 ribu per kilo. Kini, harga gas LPG Subsidi 3 Kg yang dijual hingga Rp35 ribu akibat kelangkaan.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku lonjakan harga tersebut karena adanya campur tangan ulah dari para spekulan. Di mana, para spekulan ini memanfaatkan kondisi untuk menaikkan harga karena permintaan yang tinggi dari masyarakat.
"Semua itu adalah spekulan ekonomi, termasuk soal beras," ucap Danny, Jumat (13/10).
Danny Pomanto, sapaan akrabnya, mengaku cukup khawatir dengan adanya ulah para spekulan ini, karena dapat menimbulkan kenaikan angka inflasi di Kota Makassar. Apalagi, kata Danny, saat ini angka Inflasi Kota Makassar cukup baik yaitu berada di bawah angka dua persen.
"Saya betul betul konsen dengan hal ini karena ini dapat memicu inflasi yang saat ini sudah sangat baik," ungkap Danny.
Maka dari itu, Danny Pomanto memperingatkan kepada para spekulan untuk tidak melakukan spekulasi harga di masyarakat. Sebab, kata dia, Pemerintah Kota Makassar telah mengetahui cara cara kerja mereka. Sehingga, Pemkot Makasssar akan sigap melawan para spekulan tersebut.
"Saya mau mengimbau kepada teman teman pelaku ekonomi, mari bersama sama memperkuat ekonomi," jelas Danny.
Danny mengaku salah satu cara perlawanan yang dilakukan oleh pemkot Makassar dengan menghadirkan Operasi Pasar Khusus yang berada di pasar-pasar tradisional dengan harga komoditi yang disiapkan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Hasilnya, kata Danny, saat ini harga-harga komoditi telah mengalami penurunan harga.
"Jangan ada spekulasi karena spekulasi itu pasti Pemkot Makassar akan lawan, kami sudah tau cara caranya sehingga kalau mereka menimbun bisa rugi seperti itu," tegas Danny. (Shasa/B)