Bahas Kampung KB, Plt Kadis PPKB Makassar Beri Arahan Soal Pentingnya Kebijakan Pemerintah

  • Bagikan
Plt Kepala PPKB Kota Makassar Syahruddin

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar menggelar Penguatan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan dan Mitra Kerja Lainnya dalam Pelaksanaan Pelayanan dan Pembinaan Kesertaan Ber-KB di Hotel Premier Karebosi, Senin (13/11).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PPKB Kota Makassar, Syahruddin mengatakan tema agenda ini membahas peran Mitra Kerja dalam Pelaksanaan Dahsat di Kampung KB. Sebab, dalam upaya meningkatkan pembangunan nasional, keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan.

"Kekuatan pembangunan nasional berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat. Keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan pondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan dan keberlanjutan pembangunan," tukas Syahruddin.

Sambung Sekertaris PPKB Kota Makassar itu, kebijakan dan program Bangga Kencana yang dilakukan pemerintah dan mitra kerja yang menyasar pada keluarga umumnya sudah terarah dan berkelanjutan. Namun demikian, proses pelayanan yang dilakukan berbagai instansi tersebut belum terpadu.

"Situasi dan kondisi tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kurang maksimalnya tingkat kebehasilan kebijakan dan program yang dilakukan Lembaga/Institusi yang menyasar pada keluarga sebagai target kebijakan atau programnya," jelasnya.

Untuk itu, kata dia, diperlukan kebijakan pemerintah yang memastikan seluruh kebijakan program yang menjadikan institusi keluarga sebagai sasaran yang terintegrasi dan terkonvergensi pelaksanaanya secara nasional dalam satu pintu.

Seluruh program dan kegiatan terintegrasi dalam sistem penguatan dan pemberdayaan institusi keluarga (National Centre Of Excellence) dan setiap kelurahan berfungsi sebagai pusat pelayanan penguatan dan pemberdayaan institusi keluarga (pusat data, informasi, koordinasi dan rujukan).

"Saya kira perlunya juga penguatan kemitraan dengan Kampung Keluarga Berkualitas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kebijakan program Bangga Kencana, mengintegrasikan program Bangga Kencana dengan program lainnya di Kampung Keluarga Berkualitas," ucapnya.

Tak hanya itu, kata Allu--sapaan akrabnya, terlaksananya Konvergensi dan Intervensi program pembangunan di Kampung Keluarga Berkualitas, disinergikan dengan kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat, serta meningkatkan Kapasitas pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas dalam upaya penurunan Stunting Klasifikasi Mandiri dan Terbentuknya Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung Keluarga berkualitas .

"Program DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu," ujarnya.

"Melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumber daya atau kontribusi dari mitra lainnya," tambahnya.

Mengonsumsi makanan sehat itu bukan berarti harus yang mahal, Allu mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan bahan pangan lokal untuk diolah menjadi makanan yang mengandung gizi seimbang. "Upaya ini yang perlu didorong melalui program Dashat agar para ibu dan bayi tercukupi kebutuhan gizinya," pungkasnya. (*)

  • Bagikan