Pengklaiman Aset Pemkot Terus Terjadi, Danny “Semprot” OPD dan Lurah

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sekolah Menengah Pertama (SMP) 23 Makassar yang terletak di Jalan Paccinang Raya, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang Kota Makassar disegel oleh warga yang mengaku sebagai ahli waris. Pengklaiman aset SMP 23 Makassar ini ditaksir memiliki nilai sebesar Rp8 miliar.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku pengklaiman aset-aset milik Pemerintah Kota Makassar bukan menjadi hal yang baru.

"Selalu ada orang yang menganggu aset pemerintah kota. Kalau misalnya ada yang mengganggu sekarang, kenapa sekarang bukan dari dulu," ucap Danny Pomanto, sapaan akrabnya saat ditemui di Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Senin (20/11).

Menurut Danny, pengklaiman ini terjadi karena lemahnya instansi dari Pemerintah Kota dalam melengkapi dokumen-dokumen aset milik Pemkot Makassar. Sehingga, mudah bagi oknum-oknum tertentu melakukan pengklaiman aset.

Ia pun menyoroti kinerja dari perangkat organisasi daerah (OPD) terkait serta camat dan lurah yang terkesan malas dan cuek dalam menjaga aset milik Pemkot. Termasuk, dalam melakukan pendaftaran kegiatan tanah atau sporadik.

"Apa susahnya sporadik, kita punya camat sama lurah. Ini kadang-kadang instansi terkait juga malas, dan lurah lurah juga cuek," tegas Danny.

Danny mengatakan maraknya pengklaiman aset milik Pemkot ini dimulai sejak dirinya sudah tidak menjadi Wali Kota Makassar. "Ini banyak terjadi pada saat saya tidak jadi walikota 2 tahun itu," jelas Danny.

Maka dari itu, Danny menegaskan Pemerintah Kota Makassar saat ini telah melakukan pembenahan untuk seluruh aset-aset milik Pemkot agar kejadian pengklaiman aset seperti ini tidak terjadi lagi. "Makanya ini saya akan seriusi, yang begini. Ini bukan pertama kali," tutup Danny.

Diketahui, Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pertanahan Kota Makassar bersama Kejaksaan Tinggi Negeri dan Polrestabes Makassar telah melakukan penertiban di SMP 23 Makassar pada Senin (20/11). Di mana, sekolah tersebut sudah tidak lagi tersegel. (Shasa/B)

  • Bagikan