Mekipun selain koalisi gebuk. Sebagian kalangan meilai tak menjamin kemenangan. Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Tasrifin Tahara mengatakan memang KIM di Sulsel dikuasai oleh partai-partai besar pemenang Pemilu 2019.
Bahkan, Tasrifin menilai Golkar, Gerindra, PAN dan Demokrat adalah partai-partai penguasa Sulawesi Selatan jauh sebelum Koalisi Indonesia Maju terbentuk.
"Golkar itu dari dulu adalah partai yang cukup unggul, bertahan hingga di pileg kabupaten/kota bahkan beberapa bupati. Ini jadi modal untuk Prabowo-Gibran. Apalagi juga didukung oleh Gerindra sebagai partai yang besar," jelasnya.
Lebih jauh, Ketua Prodi Antropologi Unhas itu mengatakan selain 4 partai papan atas tersebut. Juga ada partai pecahan yang tidak bisa disepelekan pengaruhnya yakni Partai Gelora.
"Jangan disangsikan bahwa Gelora itu adalah pecahan dari PKS yang juga cukup kuat yang tokohnya Anis Matta yang juga kuat di Sulawesi Selatan," paparnya.
Dia juga mengatakan, meskipun Golkar lima tahun lalu tidak mengusung Prabowo Subianto dan memilih mengusung Jokowi-Ma'ruf, tidak akan mengubah basis suara Golkar di Sulsel.
Justru, saat ini dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka, dia menilai suara Golkar yang dulu mendukung Jokowi akan beralih ke Prabowo.
"Jadi sebenarnya tidak ada yang berubah. Suara Golkar tetap akan sama seperti 2019 yang mengusung Jokowi. Hanya saja saat ini beralih ke Gibran. Tentu ini akan sangat menguntungkan pasangan tersebut dan berpotensi menang lagi di Sulsel," tandasnya. (Yadi/C)
