Masyarakat Minta Kepastian Pasar Pisang Cavendish, Bahtiar: Jangan Ragu Untuk Menanam

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menjawab pertanyaan kelompok tadi di Kabupaten Bantaeng. Kamis (7/12/2023). Foto: Abu Hamzah/RAKYATSULSEL/A

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terus menjajal satu persatu lahan yang siap untuk diaktifkan dalam aktivitas ekonomi produksi di bidang pertanian.

Pekan ini, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin terus menyambangi lahan yang akan ditanami komoditas pilihan, tak hanya pisang Cavendish, komoditas jagung dan beberapa komoditas lainnya juga akan segera terlaksana.

Berdasarkan pantauan Harian Rakyat Sulsel, Kabupaten Bantaeng dan Bulukumba mendapat giliran untuk dipantau langsung bagaimana kesediaan pemerintah daerah dalam mendukung program prioritas Pemprov Sulsel itu.

Salah seorang anggota kelompok tani di Desa Bonto-bontoa, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng mempertanyakan kepastian pasar mengenai program tanam pisang Cavendish yang ditawarkan oleh pihak pemerintah.

“Jadi petani disini bertanya pak gubernur, kalau sebelum panen sudah ada yang membeli atau tidak,“ tanya anggota kelompok tani itu.

Ia juga mengutarakan pertanyaan untuk memperjelas bantuan seperti apa yang bakal diterima masyarakat, yang sebelumnya juga sudah sering diberitakan terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan terkait dengan kepastian harga untuk tanaman pisang cavendish, saat ini sudah ada pihak distibutor yang telah bertandatangan kontrak dengan pihak pemerintah.

“Pemprov Sulsel sudah tanda tangan kontrak dengan hypermart, dan CGF, jadi tidak usah ragu untuk menanam,” ujarnya.

Bahkan kata dia, untuk kepastian harga juga akan dilakukan penandatangan kontrak, dengan kepastian harga yang tetap yang bisa sampai lima tahun.

“Untuk KUR itu diberikan sampai Rp100 Juta, namun penggunaannya untuk aktivitas menanam bukan untuk aktivitas yang lain,“ pungkasnya.

Setelah melakukan dialog dengan kelompok tani di Bantaeng, selanjutnya Bahtiar melakukan peninjauan lahan yang juga akan menjadi pengembangan jagung di Kabupaten Bulukumba.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel, Imran Jauzi mengatakan untuk pengembangan komoditas jagung di Kabupaten Bulukumba rencananya akan menggunakan lahan sekira 10-15 hektare.

Kata dia, untuk luasan lahan itu akan menggunakan lahan UPT TPH-Bun dan juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bulukumba. Bahkan kata dia, penandatanganan MoU nya juga sudah dilakukan.

“Penanaman jagung ini juga sudah memiliki pihak ketika yang sudah siap menjadi pembeli distribusi hasil panen nanti,” ungkapnya. (Abu/B)

  • Bagikan