Pendamping PKH Bonto Daeng Diduga Kampanyekan Caleg DPR RI, DPRD Sulsel dan DPRD Bantaeng 

  • Bagikan
Sekretaris KNPI Bantaeng Abdul Thalib.

BANTAENG, RAKYATSULSEL - Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Bonto Daeng, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng diduga terlibat politik praktis dalam pemilihan calon legislatif baik pusat, provinsi maupun tingkat kabupaten.

Dari informasi yang diterima, beberapa hari yang lalu pendamping PKH mengumpulkan ibu-ibu penerima PKH dan membagikan kartu nama calon anggota DPR RI, DPRD Sulsel dan DPRD Bantaeng.

Tindakan Pendamping PKH ini mendapat kecaman keras dari Sekretaris KNPI Kabupaten Bantaeng Abdul Thalib. Pemuda yang biasa disapa Thalib menganggap, Pendamping PKH ini telah menyalahgunakan wewenang dengan mempolitisasi program nasional sebagai alat kampanye Caleg tertentu.

"Program bansos ini (PKH) merupakan program pemerintah yang hadir sejak tahun 2007 untuk itu jangan jadikan sebagai alat kampanye apalagi Caleg DPR RI, Provinsi dan Kabupaten karena program ini program nasional bukan program individu Caleg," kata dia, Senin (18/12).

Thalib menyebut, pendamping tersebut juga telah dilaporkan oleh Panwascam Ulu Ere ke Bawaslu Bantaeng. Namun, pendamping ini tidak mendapatkan sanksi dari Bawaslu Bantaeng.

"Kami khawatir program pemerintah pusat dijadikan bahan kampanye dan menguntungkan pihak-pihak tertentu di pemilihan legislatif 2024 mendatang. Harusnya ada pemeriksaan yang mendalam, APK Caleg berupa kartu nama tidak mungkin didapatkan oleh Keluarga Penerima Harapan (KPM) begitu saja," kata dia.

Sementara itu, Koordinator Kabupaten PKH Bantaeng Kasmiati Saleh membantah bahwa Pendamping PKH Desa Bonto Daeng yang melakukan kampanye dan membagikan kartu Caleg tersebut.

"Yang saya tahu Pendamping Penyaluran Bantuan PKH ji di rumah kelompok bersama Agen Brilink," kata dia.

Dia menjelaskan, tugas Pendamping Penyaluran Bantuan PKH yakni mendampingi KPM menerima bantuan PKH-nya, kemudian KPM diminta bertanda tangan di Kontrol Penyaluran sebagai bahan laporan Rekonsiliasi.

"Setahuku Pendamping tidak membagikan kartu caleg. Kalau mau ki lebih jelas, datangi ki itu KPM-nya tanyakan ki siapa yang kasih ki kartu," kata dia. (Jet)

  • Bagikan