MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Calon wakil presiden (cawapres) nomot urut 1 Muhaimin Iskandar mengusung jurus slepet untuk memperbaiki perekonomian Indonesia.
"Slepet ini seperti sarung yang saya bawa ini, di kalangan santri, bisa bangunkan yang tidur, mengingatkan yang lalai," kata sosok yang karib disapa Cak Imin, dalam Debat Cawapres yang digelar KPU, Jumat (22/12).
Yang mula-mula dislepet adalah 100 orang kaya di Indonesia. Pasalnya, jika dikumpulkan kekayaan 100 orang itu di atas kekayaan 100 juta penduduk Indonesia.
"Ini keadaan yang tidak adil. Ini harus kita slepet," lanjutnya.
Menurut Cak Imin, 100 orang terkaya di Indonesia itu harus dislepet dengan pajak, kemudian menurunkan pajak kelas menengah.
"100 orang yang kaya ini kita pajakin, bersamaan dengan kita turunkan pajak kelas menengah di Indonesia," sebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Hal lain yang harus dislepet, sebut Cak Imin adalah cabe mahal, telur mahal, beras mahal, barang-barang mahal, tengkulak jahat, dan mafia yang merajalela di mana-mana.
"Padahal rakyat sudah kerja, kerja, kerja," sentilnya.
Hal lain yang perlu dislepet adalah angka pengangguran yang sudah tembus 8 juta orang. "80 juta memang bekerja, tetapi di sektor informal. Mereka tidak mendapatkan penghasilan yang pasti dan dompetnya dipastikan tipis. Ini yang harus dislepet," tegasnya lagi.
Selain slepet-slepet, Cak Imin juga berjanji akan meningkatkan bantuan sosial (bansos) menjadi bansos plus, agar masyarakat punya kemampuan daya beli.
Kemudian, dirinya bersama Anies Baswedan juga akan akan memastikan 5 persen APBN untuk kredit usaha anak muda. "Kamu-kamu anak muda yang punya energi besar," janjinya.
Bahkan, anggaran desa yang sebelumnya di kisaran Rp 1 milar per desa ditambah lagi. "Rp 5 milyar per desa," tandasnya. (RM)