Menerka Peluang Caleg Partai Gelora di Dapil Makassar A & B

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel telah mengumumkan daftar calon tetap (DCT) anggota legislatif pada Pemilihan Umum (Pemilu 2024) sesuai nomor urut partai. Ratusan caleg akan bersaing untuk bisa menduduki kursi DPRD Provinsi sesuai kuota dari setiap dapil.

Khusus Dapil Makassar A dan B, Partai Gelora telah menyetor 15 caleg. Dapil Makassar A yakni 9 orang dan Dapil Makassar B sebanyak 6 orang.

Adapun jagoan Partai Gelora di Daerah Pemilihan Makassar A yakni, Budi Prasetya Dwi Putra, Muhammad Jafar Nurdin, Safirah Mujahidah Syamsari, Iwan Hertanto, Prasetya Adimakayasa, Alfiat, Canny Franky Deddy Watae, Herman, Irmayani Ibrahim M.

Sedangkan Daerah Pemilihan Makassar B yaitu Hasan Hamido, Cahyadi Kadir, Riska Amelia, Baso Parawansa Makkaraka, Nengsi dan Nur Fadhillah.

Sekretaris DPW Partai Gelora Sulsel, Mudzakir Ali Djamil alias Muda mengatakan bahwa jika melihat komposisi DCT di dapil tersebut, diyakini bahwa partainya akan mengamankan 2 kursi dari dapil masing-masing.

"Komposisi bacaleg Gelora sudah lengkap, kami yakin bahwa dengan kerja kader bisa dapat masing-masing 1 kursi. Jadi, 2 kursi di Dapil Makassar A dan B," singkatnya, Selasa (2/1/2024).

Pakar Politik Unhas, Tasrifin Tahara menuturkan, meskipun Gelora Partai adalah partai baru, namun aktornya adalah pemain lama.

"Oleh sebab itu saya melihat kehadiran Gelora bukan hal yang baru karena caleg-calegnya pernah menjadi anggota legislatif atau anggota PKS," ujarnya.

Menurutnya, secara teknis Gelora adalah wajah baru tapi baju lama. Sudah punya pengalaman bertarung, memiliki basis yang pasti sehingga tidak susah beradaptasi.

Sedangkan, Direktur Profetik Institute Asratillah menyebutkan, Partai Gelora punya asal usul yang cukup menarik, artinya dia lahir dari rahim sosio-kultur muslim perkotaan, sehingga memperlihatkan ciri yang terbuka walaupun tetap mempertahankan identitas ke Islamannya.

Namun memang nampak bahwa partai Gelora belum bisa mengimbangi gerak laju partai-partai papan menengah ke atas.

Dan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor ketua umum yang belum bisa menanamkan kharisma dirinya ke benak publik.

"Saya pikir Anis Matta dan jajarang pengurus pusat Gelora lainnya belum menjadi idola publik bagi sebagian besar pemilih," jelasnya.

Kedua, isu besar yang didrive sebenarnya sudah cukup menarik yakni Indonesia sebagai super power baru, cuman isu ini masih mesti dipecah dan dikemas dalam bahasa yang lebih populis.

Ketiga, komposisi caleg dari pusat hingga kab/kota. Dari beberapa survei Partai Gelora berpotensi tidak lolos ambang batas.

"Sehingga Partai Gelora mesti memaksimalkan jumlah kursi baik diprovinsi maupun di kab/kota, sebagai titik landasan di 2029," tuturnya.

Untuk konteks Sulsel, Gelora berpotensi mendapatkan beberapa kursi, salah satunya adalah Makassar B. Gerak mesin partai Gelora cukup kencang.

"Dan ditopang oleh beberapa caleg yang giat mensosialisasikan diri dan membuat program menjangkau di tingkat bawah," jelasnya. (Yadi/B)

  • Bagikan