MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Insiden perahu nelayan yang terbalik usai diterjang ombak di laut kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, pada Senin (15/1/2024) siang, menyisakan cerita bagi korban selamat.
Dari tiga korban yang berada di atas perahu, dua diantaranya berhasil selamat yakni Sampara (40) selaku pemilik perahu dan Syahrul (18).
Sementara satu orang yang belum ditemukan bernama Abduh. Ketiganya merupakan warga Jalan Rajawali, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
Saat ditemui Rakyat Sulsel, Sampara menceritakan insiden yang dialaminya berlangsung saat pulang dari mengangkat jaringnya di sekitar laut kawasan CPI Makassar.
Namun dalam perjalanan pulang itu, mesin kapal miliknya tiba-tiba mati dan saat dihantam ombak langsung terbalik. Peristiwa itu dikatakan berlangsung sekitar pukul 13.30 Wita.
"Dari angkat jaring, terus pas pulang nda mau bunyi mesin (perahu), pas dihantam obak terbalik terbalik mi," tutur Sampara.
Adapun posisi perahunya saat dihantam obak diperkirakan berjarak kurang lebih 30 meter dari bibir pantai CPI Makassar, tepatnya di sekitar batu-batu CPI.
Sampara bercerita, saat perahunya terbalik dirinya bersama Syahrul dan Abduh sempat berlindung di atas bangkai perahu tersebut. Namun saat obak kedua datang, ketiganya terhempas ke laut dan terpisah.
Abduh yang disebut tak bisa berenang diduga terseret ombak. Sementara Sampara dan Syahrul berenang mencapai tumpukan batu di bibir pantai CPI Makassar.
"Satu nda tau berenang (Abduh). Sempat ku tarik tapi pas datang obak kedua dibawami (terseret). Sempat di atas pantat perahu bertiga (berlindung)," ungkapnya.
Selain kapalnya yang rusak, Sampara juga menyebut ikan hasil tangkapannya sebanyak satu baskom ikut hanyut.
Saat melaut hujan disertai angin kencang disebut memang sedang berlangsung. Namun Sampara mengaku hal itu biasa terjadi dan tak pernah membayangkan insiden ini akan terjadi.
"Memang cuaca buruk, tapi nda terlalu kencang ji ombak sama angin, paspi mau balik baru kencang, dekat pi batu-batu," pungkasnya.
Adapun satu korban hilang masih dalam pencarian tim SAR gabungan yang jumlah personelnya kurang lebih 30 orang. Sejumlah peralatan seperti perahu karet, hingga alat selam diturunkan ke lokasi pencarian. (Isak Pasabuan/B)