Parpol Tak Prioritas Kampanye Akbar

  • Bagikan
Ilustrasi Kampanye

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memberikan kesempatan kepada partai politik (parpol) untuk melakukan kampanye akbar di masa kampanye ini. Namun jelang masa kampanye berakhir pada 10 Februari 2024 sampai saat ini belum satu pun melakukan kampanye akbar.

Seperti di Kota Makassar, KPU telah menyiapkan tiga lapangan untuk partai yang ingin memperlihatkan kekuatan massa. Tempat tersebut adalah Lapangan Karebosi, Lapangan Hertasning dan Lapangan Bumi Tamalanrea Indah (BTP).

Sekretaris PPP Kota Makassar, Rachmat Taqwa Quraisy mengatakan untuk saat ini dia lebih fokus mempersiapkan hari jadi partai yang akan dipusatkan di Makassar pada 27 Januari 2024.

“Sampai sejauh ini kami belum ada agenda kampanye akbar," ujar Rachmat, Rabu (17/1/2024).

Dia mengatakan, hanya memerintahkan kepada seluruh caleg PPP agar turun langsung ke masyarakat, karena hal itu dianggap lebih efektif dibandingkan melakukan kampanye akbar.

“Untuk elektoral kami lebih kepada turun langsung ke masyarakat, karena semua info terkait program partai secara nasional dan program para caleg PPP secara individu sudah mudah untuk diakses lewat sosial media," imbuh dia.

Rachmat mengatakan kampanye akbar hanya akan mengeluarkan anggaran cukup besar dibandingkan turun langsung menemui pemilih. Karena bertemu dengan para pemilih itu lebih efektif dibandingkan mengumpulkan hingga ribuan warga.

“Itu hanya menghabiskan anggaran partai, kami lebih memilih dana tersebut digunakan untuk membantu masyarakat lewat program yang sudah ditentukan oleh Partai,” ujar dia.

Ketua Hanura Kota Kota Makassar, Muhammad Yunus juga memastikan partainya tidak akan melakukan kampanye akbar dan hanya fokus untuk door to door. “Kalau door to door saya sudah jamin pemilih kita sudah 80 persen,” imbuh dia.

Anggota DPRD Kota Makassar ini menyebutkan kampanye akbar kurang efektif dibanding door to door.

“Kalau kampanye akbar kan kita hanya orasi, sementa kalau door to door kita bertemu langsung dengan masyarakat dengan komunikasi langsung itu bisa memberikan keyakinan kepada mereka karena ada proses tanya jawab,” ujar Yunus.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Andi Ali Armunanto mengatakan kampanye akbar digunakan untuk memperlihatkan kekuatan dan pastinya akan mengeluarkan ongkos politik yang besar.

“Ini bukan mendorong partisipasi tapi, hanya menunjukkan kekuatan kepada lawan dan calon pemilih bahwa suatu partai memiliki banyak dukungan,” kata Andi Ali.

Pemilu 2024 ini, Andi Ali, caleg partai bergerak sendiri-sendiri. “Jadi agak susah menyatukan satu tempat. Partai pasti akan lebih fokus untuk melakukan door to door dibandingkan kampanye akbar,” ujar dia.

Kampanye akbar itu hanya sebatas efek ‘gertakan’ untuk dipublikasikan. Seperti yang dilakukan oleh beberapa pasangan calon Presiden yang telah melakukan kunjungan di Makassar beberapa bulan lalu.

“Seperti Anies datang mereka klaim 1 juta orang hadir, begitu juga Gibran diklaim 1 juta orang yang hadir, begitu juga Ganjar mereka klaim 1 juta orang yang datang. Dan, mereka pasti mengklaim disuka oleh banyak orang,” ucap Andi Ali.

“Tapi di situ sebenarnya menghambur-hamburkan uang begitu banyak. Berapa baju kaos dicetak, berapa nasi kotak, bukan lagi orang yang datang dikasih ongkos transportasi minimal Rp 50 ribu,” imbuh dia.

Sehingga, Andi Ali, melihat partai–partai yang ada di Makassar saat ini lebih senang membelanjakan uangnya untuk door to door ketimbang melakukan kampanye akbar.

Adapun, Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah menyebutkan kampanye akbar merupakan salah satu bentuk dari marketing politik. Kampanye akbar biasanya didasari oleh keinginan dari parpol untuk mempertontonkan kekuatan elektoralnya kepada khalayak, yakni dengan cara mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, dalam satu tempat dan satu momen waktu yang sama.

"Semakin banyak dan semakin riuh sebuah kampanye akan menjadi penanda kuat bahwa si Parpol memiliki kekuatan elektoral yang besar," kata dia.

Di samping itu, sambung Asratillah, kampanye akbar juga memanfaatkan fenomena psikologi politik pemilih, yakni cenderung memilih Parpol yang kelihatannya disukai oleh banyak orang.

"Dengan memperlihatkan keramaian dan sorak-gemuruh dalam sebuah kampanye, maka akan semakin besar peluangnya menyihir persepsi orang banyak, bahwa parpol bersangkutan memiliki peluang mendapatkan kursi banyak yang besar," ujar Asratillah.

Apalagi jika dalam kampanye akbar tersebut, para juru kampanye bisa menyampaikan 'pidato' yang menggelegar. "Tata panggung yang elegan, serta rangkaian acara yang menarik," ucap dia.

Untuk memperbesar dampak elektorat kampanye akbar, maka perlu didukung oleh perangkat 'digital campaign' yang mumpuni. "Artinya momen kampanye akbar mesti diduplikasi, diframing dan repetisi secara terus menerus, agar bisa mempengaruhi sebanyak mungkin pemilih," beber Asratillah.

Namun, salah satu titik lemah kampanye akbar, karena yang hadir dalam kampanye bukanlah orang-orang yang belum tentu militan dan loyal terhadap parpol, bahkan bisa saja yang hadir adalah massa bayaran.
"Sehingga kampanye akbar tidak bisa menjadi satu-satunya metode kampanye unggulan dari Parpol, namun mesti dilengkapi dengan pendekatan kampanye politik lain, semisal door to door campaign," imbuh dia.

Anies Kampanye di Bone

Sementara itu, Anies Baswedan menggelar kampanye di Desa Tanete Harapan, Kecamatan Cina, kemarin. Capres nomor urut satu itu melakukan orasi dan bertemu langsung dengan ribuan pendukung dari berbagai daerah selama satu jam.

Anies membakar semangat massa dengan menyampaikan pesan perubahan untuk Indonesia. "Untuk apa kita berkumpul di tempat ini? Apakah ingin perubahan? Seluruh simpatisan dan pendukung di Kabupaten Bone harus mengirimkan pesan untuk semangat perubahan Indonesia," ujar Anies.

"Dari Bone kita kirim perubahan untuk Indonesia. Perlu perubahan karena kita tidak ingin harga beras kita tetap mahal. Tapi, petani jual gabah kok murah," sambung dia.

Kampanye Anies dihadiri langsung oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Anies mengatakan dirinya bangga bersama JK ke Bone yang merupakan tanah kelahiran tokoh nasional itu.

"Kalau saya pribadi, ini adalah kunjungan kesekian kali ke Sulawesi Selatan, dan khusus ke Bone salah satu kabupaten yang besar di Sulsel kebetulan tempat lahir Pak JK," ujar Anies.

Anies mengatakan, sangat percaya bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta aparat penegak hukum TNI Polri akan selalu menjaga prinsip netralitas dalam pesta demokrasi Pemilu serentak 2024.

"Kami percaya untuk ditegakkan aturan. Apalagi kan arahan pak Presiden (Jokowi) bahwa ASN, TNI Polri mendapatkan arahan untuk netral. Netral itu tidak ada ongkosnya, kalau Intervensi malah ada ongkosnya," ujar Anies.

Sementara itu, juru bicara pasangan Anies-Muhaimina (AMIN), Ismail Bachtiar mengatakan, Bone dipilih Anies untuk kampanye karena dianggap bisa mendulang suara lebih besar.

"Saya tanyakan ke Pak Anies kenapa memilih Bone? Ternyata memang pertimbangannya bahwa Bone salah satu kabupaten yang diharapkan bisa mendulang suara cukup tinggi karena DPT-nya terbesar kedua setelah Kota Makassar," ujar Ismail.

Dia mengatakan, apabila Anies hanya memperoleh 70 persen suara di Bone, berarti target yang dicanangkan dinyatakan gagal. Alasannya, Anies merupakan capres yang pertama kali datang di Bone.

"Makanya kami target menang mutlak. Jangan sisakan suara dengan memberi kepada capres yang tidak hadir di Bone," ujar Ismail.

Relawan Prabowo-Gibran

Sementara itu, relawan Prabowo-Gibran di zona Sulawesi Selatan terus bergerak merapatkan barisan untuk bertekad menang satu putaran. Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Aras didaulat meresmikan posko relawan "Mappatuju" Entrepreneurship Group di Jalan Urip Sumoharjo.

"Partai dan relawan terus bergerak di Sulsel, untuk memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran. Kami akan terus kolaborasi di setiap daerah karena target kita menang," kata Iwan Aras.

Dia mengajak semua relawan Mappatuju bergerak bersama di waktu tersisa kurang lebih satu bulan. Menurutnya, hanya dengan keseragaman maka, bisa mewujudkan kemenangan Prabowo-Gibran seperti diharapkan bersama. Pembina TPD Prabowo-Gibran di Sulsel itu, meyakini bahwa dengan hadirnya relawan tersebut di berbagai daerah, tentu akan menambah kekuatan bagi tim dan partai koalisi Prabowo-Gibran di Sulsel.

"Luar biasa relawan Mappatuju, mereka semua hadir disini, kami yakin tambahan amunisi. Maka harus gapai target diatas 60 persen agar satu putaran. Tentu target semua parpol koalisi 60 persen," imbuh dia.

Iwan Aras berharap, Sulsel memberikan sumbangsi suara 60 persen kepada Prabowo-Gibran untuk suara nasional pada hasil Pilpres 2024. Sehingga adanya relawan memberikan sumbangsi kepada Prabowo-Gibran di Sulsel.

"Oleh sebab itu, relawan Mappatuju juga bergerak semakin terukur, bersama-sama menangkan Prabowo-Gibran. Begitu juga relawan setiap daerah tetap bersama tim untuk capai kemenangan," ujar dia. (fahrullah-suryadi/C)

  • Bagikan