Akademisi UINAM Sebut Gimmik Gibran saat Debat Cawapres Tak Patut Dipertontonkan

  • Bagikan
Ibnu Hajar Yusuf

Dia mengaku tak ingin aksi saling menjatuhkan justru memberikan contoh bahwa anak muda tak lagi memiliki rasa hormat.

Anak muda tidak punya etika. Justru, mereka yang merasa mewakili anak muda justru harus menunjukkan bahwa anak muda itu punya etika, anak muda itu bisa mengekspresikan dirinya dengan penuh hormat kepada orang lain.

"Jangan ekpresi songongnya yg ditonjolkan mentang-mentang ada dilingkaran kekuasaan yg berkuasa," kata Hajar.

Secara tegas Hajar menilai perilaku dari pertanyaan hingga jawaban Gibran tidak dapat diterima dengan akal sehat.

Ia coba merasionalisasi perilaku dia yang begitu, dengan berbagai pendekatan, Gibran seakan akan jawabannya tidak bisa di terimaa akal sehat, apalagi bangga dgn gayanya seperti itu yang tidak beretika.

"Kemudian saat memberi kesimpulan umum yang digunakan terkesan tidak berisi, bahasa anak, generasi milenial memang krisis adab, miskin etika, kering akan pemahaman nilai dan norma etik," pungkasnya. (yadi/B)

  • Bagikan