Akademisi UINAM Sebut Gimmik Gibran saat Debat Cawapres Tak Patut Dipertontonkan

  • Bagikan
Ibnu Hajar Yusuf

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tiga calon wakil presiden (cawapres) telah beradu gagasan tentang pembangunan, Minggu malam (21/1/2024) malam di Jakarta Convention Centre (JCC).

Ini merupakan kali kedua Cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD beradu argumen dalam satu panggung.

Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming melontarkan sejumlah jawaban ad hominem dalam sesi pertama tanya jawab terbuka antar calon.

Dalam situasi perdebatan, ad hominem adalah upaya menyerang lawan debat dengan mengabaikan substansi pendapat dari pihak lawan debat tersebut.

Lantas apa yang menarik dari pembahasan topik tema semalam? Apa yang perlu dikritisi dari sesi tanya jawab agar perlu dibenahi. Apakah visi misi yang dipaparkan ketiga kandidat sesuai harapan masyatakat atau langkah seperti apa dilakukan kedepan?

Kaitan hal ini, Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hajar Yusuf menilai Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menunjukan tingkah tak biasa saat menanggapi jawaban dari Cawapres nomor urut  1 dan 3.

"Sejumlah gimik Gibran dalam debat keempat pilpres tersebut terkesan melecehkan," kata Akademisi UINAM, Ibnu Hajar Yusuf, Senin (22/1/2024).

Lebih lanjut, Mantan Koordinator BEM se-Makassar ini. Ia menyebutkan, Wali Kota Solo, Gibran blunder lagi dengan gaya saat menjawab dengan gimik, ini bisa jadi untuk menutupi ketidakmampuan dalam menjawab pertanyaan capres 1 dan 3.

"Sekali lagi gimik dan narasi kurang beretika dari sosok gibran dalam memberi jawaban dan tidak relevan seolah olah mewakili anak muda pada hal 0 besar," ujarnya.

  • Bagikan