Informasi Hoaks jadi Tantangan Bawaslu dan KPU Jelang Pemilihan

  • Bagikan
Bawaslu Sulsel bersama KPU Makassar dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kota Makassar menggelar Coffee Morning dengan mengangkat tema Partisipasi Rakyat Awasi Pemilu, Tangkal Hoaks, dan Ujaran Kebencian di Ceylon Coffee, Senin (22/1/2024). (Foto: Fahrullah)

Hal ini bertujuan agar penyelenggara bisa melaksanakan tugas dengan baik, “Menjaga integritas karena ekspektasi masyarakat tinggi. Kalau ada info kita akan tindaklanjuti untuk dilakukan penelusuran dengan cara mencari fakta," jelasnya.

Komisioner KPU Kota Makassar, Abdi Goncing mengatakan, dalam meminimalkan penyebaran hoaks politik, pihaknya selalu memberikan edukasi kepada caleg dan tim kampanye agar tidak terlibat dalam produksi dan penyebaran hoaks. 

"Kita beri edukasi pada caleg pada tim kampanye jika hoaks adalah sesuatu yang tidak baik. Kita sebatas mengingatkan karena urusan penindakan ada di Bawaslu," ujarnya. 

Dirinya  menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat dalam bentuk persuasif mengenai bahaya hoaks baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Dengan cara melalui pendekatan, membangun komunikasi yang lebih etis kepada seseorang agar mereka bersedia untuk menerima saran dan masukan mengenai bahaya hoaks. 

"Dalam kearifan lokal Sulsel kita mengenal istilah sipakainge, yakni saling mengingatkan. Menjadi sangat penting  sipakainge dan sipakatau dalam edukasi hoaks. Ketika ada di grup Whatsapp, informasi yang hoaks tersebar sebaiknya dilakukan pendekatan persuasif. Supaya tidak sipakasiri. Mungkin awalnya tersinggung, tapi lama kelamaan mereka akan mengerti juga jika dilakukan pendekatan persuasif," jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan