MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi Selatan seolah tak punya dalam perhelatan kontestasi. Kali ini, pengurus PKS Sulsel sudah siap-siap dalam menyongsong pelaksanaan pemilihan kepala daerah 2024.
Ketua PKS Sulsel Amri Arsyid mengatakan pihaknya telah menggelar rapat konsolidasi menyambut Pilkada Serentak 2024, beberapa hari lalu. Rapat tersebut digelar dilakukan untuk memberi arahan kepada semua tingkatan struktur PKS dan menyiapkan pemetaan figur-figur yang siap untuk dicalonkan.
“Kami melakukan persiapan diri karena Pilkada 2024 tidak kalah seru dari pemilu lalu," ujar Amri.
Dirinya menyebutkan semua tingkatan PKS harus ikut andil dan mengantarkan orang yang dianggap bisa membawa daerah jauh lebih baik.
“Salah satu target kita menempatkan orang-orang yang kompeten dan kapabel untuk bisa duduk di Pemerintahan dan bekerjasama dengan PKS,” kata dia.
Amri meminta seluruh struktur DPD di 24 kabupaten/kota segera merilis pembukaan pendaftaran calon kepala daerah ke berbagai platform media yang nanti dilakukan secara serentak, agar menjadi gaung di Sulsel. Selain itu, ia berharap adanya potensial kader partai yang siap maju.
“Kalau ada kader yang siap maju, tentu didukung penuh agar tampil powerfull,” imbuh dia.
Sementara itu pimpinan BPW PKS Sulawesi, Surya Darma meminta kepada semua pimpinan DPW dan DPD, menjalin komunikasi dan kesepahaman dengan calon-calon yang mendaftar nanti membawa manfaat yang luas.
“Kami meminta kepada seluruh pengurus baik DPW dan DPD akan mulai melakukan komunikasi politik dengan calon-calon,” kata Surya.
Sementara itu, Sekretaris Partai NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif memastikan akan maju di Pilkada Sidrap 27 November 2024 nanti.
“Saya maju atas perintah partai," kata Syaharuddin.
Dia juga mengaku telah meminta izin kepada Ketua Umum Surya Paloh untuk bertarung di Pilkada Sidrap. "Dana, saya sudah mendapat izin," sambung dia.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menyebutkan dia sudah mendapatkan arahan dari Ketua NasDem Sulsel Rusdi Masse sebagai mantan bupati Sidrap dua periode. Menurut dia, salah satu program yang akan diusung adalah tetap menjadikan Sidrap sebagai lumbung pangan nasional.
“Saya diberi arahan oleh Rusdi Masse agar bisa mengembalikan kejayaan Sidrap di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan," imbuh dia.
Dirinya menyebutkan saat ini masih banyak masyarakat Sidrap yang mengeluhkan masalah kesehatan hingga UMKM. “BPJS gratis bisa dinikmati masyarakat Sidrap kembali, UMKM dan perdagangan bisa dikuatkan lagi,” sambung Syaharuddin.
Majunya Syaharuddin di Pilkada Sidrap seakan-akan membuka pintu bagi Ketua DPD NasDem Makassar, Andi Rahmatika Dewi untuk duduk di kursi ketua DPRD Sulsel. Namun, Wakil Bendahara DPP NasDem, Fatmawati Rusdi mengatakan belum membahas mengenai hal tersebut.
"Padahal kami mencalonkan Syaharuddin sebagai ketua DPRD, tapi karena mau maju di pilkada maka itu akan dibahas kembali," ujar Fatma.
Andi Rahmatika terpilih dapil Makassar A dengan perolehan 46.375 suara. Pada Pileg 2014, Cicu sapaannya, mendapat 25.314 suara dan di Pileg 2019, Wakil Ketua DPRD Sulsel periode 2014-2019 itu mengantongi 25.314 suara sekaligus menjadi caleg peraih suara terbanyak Dapil I Sulsel.
Di Kabupaten Takalar nama politikus Partai Kebangkitan Bangsa Hengky Yasin cukup populer untuk maju di pilkada. Pada pemilu lalu PKB berhasil meraih lima kursi di DPRD Takalar. Perolehan itu membawa PKB sebagai pemenang dan mendapat kursi ketua DPRD. Perolehan kursi PKB mengungguli Partai NasDem yang mengumpulkan empat kursi dan Golkar tiga kursi.
Hengky Yasin yang juga Wakil Ketua DPW PKB Sulsel memiliki modal kuat untuk maju di pilkada. Kabarnya sudah tiga partai yang melirik dan meminang untuk berpasangan seperti NasDem, Golkar, dan PKS.
Pakar politik Tasrifin Tahara berpandangan bahwa partai meraih kursi terbanyak akan menjadi incaran figur lain di pilkada.
"Menarik menyoroti dinamika politik Takalar. Tentu partai peraih suara terbanyak seperti PKB menjadi rebutan," ujar Tasrifin,
Menurut dia, selama ini partai-partai yang menjadi pengusung bupati di Takalar sebelumnya adalah Golkar dan PKS. "Hal yang wajar kali ini bila Hengky Yasin menjadi rebutan karena hasil pemilu lalu PKB memiliki basis suara yang fantastis di Takalar," kata dia.
Tasrifin menyebutkan Hengky menjadi rebutan karena pengalaman sebagai anggota DPRD sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, Hengky juga dinilai memiliki basis yang jelas dan identik sebagai 'pemilik' PKB di Takalar.
"Sisa mencari koalisi partai yang sebelumnya juga pernah berkuasa semisal Golkar atau Gelora sebagai partai yang memiliki basis yang jelas di Takalar," ujar Tasrifin.
Hengky Yasin bakal maju pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Takalar 2024 mendatang. Hal itu terlihat usai tak maju lagi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu. Ia mengaku siap maju jika ada perintah partai, apalagi saat ini partainya butuh koalisi.
"PKB tidak bisa mengusung kadernya secara permanen, olehnya itu koalisi dengan sejumlah partai sangat dibutuhkan dan komunikasi politik dengan beberapa parpol telah berjalan dinamis," kata Hengky.
Paket Indira-Nurhaldin
Sekretaris Partai Persatuan Pembangunan Kota Makassar, Rahmat Taqwa menyatakan pihaknya mendukung istri Danny Pomanto, Indira Jusuf Ismail berpasangan dengan anak Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Halid, Andi Nurhaldin di Pilwali Makassar nanti.
"Paket ini ideal dan semua kemungkinan bisa terjadi meski masih dinamis. Kalau jadi, bisa koalisi PPP, PDIP dan Golkar," kata Rahmat.
Menurut dia, PPP Makassar masih terus melakukan penjajakan untuk berkoalisi dengan Golkar dan PDIP dalam mencalonkan figur potensial.
Anggota DPRD Kota Makassar itu menegaskan, sejauh ini PPP Makassar sudah memprioritaskan Indira. "Bagi kami meskipun Indira ini figur eksternal, tapi kami ingin pembangunan Makassar berkelanjutan sehingga PPP siap usung maju di Pilwali 2024," lanjut Rahmat.
Rahmat mengatakan, PPP Makassar sudah melakukan komunikasi dengan DPP PPP serta sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Makassar dan Indira sebagai figur yang dipercayakan nantinya.
"Kami sudah sampaikan ke DPP dan juga sudah komunikasi ke Danny dan Indira. Sekarang masih survei untuk melihat elektoral. Jadi, ke depan kami juga terus melakukan komunikasi dengan pimpinan partai lain," ujar dia.
Hasil Pileg 2024 di DPRD Makassar, Golkar meraih 6 kursi, PDIP mendapat 5 kursi dan PPP 5 kursi. Jumlah ini sudah melebihi ambang batas mengusung calon wali kota dengan modal maksimal 10 kursi. (suryadi-fahrullah/B)