"Tentu kami siapkan 21 lokasi dan 41 ruang ujian. Dengan komputernya berstandar dan menyiapkan pengawas ruangan, serta pendamping IT untuk mengantisipasi jaringan terganggu," jelas Prof Ruslin
Tim IT kata dia akan serius mengawasi untuk mengantisipasi terjadingan kecurangan-kecurangan yang bisa saja dilakukan peserta menggunakan teknologi canggih.
Untuk seleksi nasional kata Prof Ruslin ada dua kategori yakni berbasis prestasi dan berdasarkan tes dan itu semua dimonitor dan dikontrol di pusat.
Bahkan pada 29 April 2024 sebelum dimulainya ujian, ada tim monitoring dari pusat untuk melihat kesiapan Unhas sebagai pelaksana.
"Ini kan mencegah adanya kecurangan-kecurangan dan titipan-titipan. Unhas tidak akan Mentolerir pihak-pihak tertentu yang merasa bisa meloloskan dan menitip peserta. Kalau kedapatan akan ditindak tegas," ucapnya.
Sebelumnya kata Prof Ruslin ada 120 peserta yang dinyatakan lolos melalui jalur undangan. Namun sayangnya ke-120 peserta ini hilang kontak dan tidak mendaftar ulang, sehingga mereka dinyatakan gugur.
"Jadi, ada kebijakan bahwa kuota 120 peserta itu akan di geser jalur UTBK," pungkas Prof Ruslin. (Yadi/A)