MAROS, RAKYATSULSEL - Unit Pengelola Mata Kuliah Umum Universitas Muslim Maros (UMMA) menggelar Focus Group Discussion terkait program bantuan pengembangan model pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek di VIP Room Al-Fayyadh Maros, Senin (08/07/2024).
FGD tersebut dilangsungkan dengan proyeksi melakukan penyusunan dokumen kebijakan perguruan tinggi terkait unit pelaksana akademik MKWK UMMA.
Rektor UMMA, Prof. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc., Ph.D berpesan kepada semua pimpinan fakultas dalam penyusunan kurikulum harus memperhatikan visi universitas sebagai dasar melahirkan berbagai bahan kajian dan mata kuliah yang akan memperkuat ketercapaian mutu lulusan sesuai dengan profil lulusan yang ditetapkan oleh Perguruan tinggi dan prodi.
"Dalam penyusunan kurikulum ini tentu kami dan jajaran dekan fakultas masing-masing berdasar pada visi universitas kami, untuk kemudian membuat formulasi bahan kajian dan mata kuliah demi memperkuat ketercapaian mutu lulusan kami," sebut Nurul Ilmi.
Kegiatan FGD Program Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) ini juga menjadi bahan evaluasi secara internal di UMMA untuk melihat sejauh mana kurikulum yang ada tetap relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika masayarakat.
Dirinya juga berharap seluruh peserta FGD dapat berdiskusi secara mendalam agar bisa mendapatkan banyak input untuk memperbaiki kualitas tata kelola UMMA saat ini dan di masa depan.
Sementara itu, Koordinator MKU UMMA, Dr. Ir Bibiana Rini Widiati Giono, M.P memaparkan tujuan penyusunan dokumen MKWK UMMA ini agar Perguruan Tinggi dapat berinovasi dan mengembangkan pembelajaran sesuai dengan era serta mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku sehingga lulusan dapat menjawab kebutuhan masa yang akan datang.
"Kegiatan FGD ini merupakan implementasi dari perolehan hibah program bantuan pengembangan MKWK Pendidikan Tinggi berbasis proyek dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," terang Rini. (Ikbal)