"Hasilnya, respon konsumen sangat positif, dan banyak yang sudah menanyakan lokasi offline store," tambahnya.
Meskipun saat ini mereka belum memiliki offline store, rencana ke depan termasuk membuka offline store dan juga menerima pesanan catering.
"Dengan respons positif dari konsumen, mereka optimis usaha ini akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat," tuturnya.
Meski berlabel makanan sehat, produk yang ditawarkan Nahda dan kawan-kawan cukup ramah di kantong. Satu porsinya dibanderol dengan harga Rp20 ribu. Meski masih merintis, mereka sudah mengantongi omzet lebih dari Rp7 juta selama dua bulan.
Direktur Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Abdullah Sanusi PhD menyampaikan bahwa Unhas melalui Direktorat Kemahasiswaan terus berupaya menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang mendapat dukungan pendanaan dari universitas dan Program Pembinaan Wirausaha (P2MW) oleh kementerian.
"Tahun ini Unhas berhasil meloloskan 16 tim pada P2MW, salah satunya tim Silow ini. Tentu kami sangat bangga dengan semangat kewirausahaan yang ditunjukkan oleh mahasiswa kami," katanya.
"Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa Unhas mampu berinovasi dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Kami berharap usaha ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya," ujarnya, menambahkan.
Dengan produk yang inovatif dan strategi pemasaran yang efektif, usaha ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menjalani pola hidup sehat melalui konsumsi makanan yang lebih sehat. (Yadi/A)