MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Karta Jayadi berencana akan membangun harmonisasi antara birokrasi dan mahasiswa dalam membangun dan meningkatkan kualitas kampus orange.
Hal itu disampaikannya pada puncak perayaan Dies Natalis UNM ke-63 yang terselenggara di Ballroom Phinisi UNM, Kamis (1/8).
Kata dia, arah peningkatan kualitas kampus harus dimulai dari UNM yang humanis dengan mencipta harmonisasi pelaksanaan program bersama seluruh lapisan antara civitas akademik dan stakeholder terkait lainnya.
“Kita ingin UNM lebih humanis, sportif dan tetap jaya dalam tantangan,” tutur Rektor Baru terpilih itu.
Kata dia, sebagai individu yang selalu terlibat dalam proses pengembangan kampus dengan ikon gedung phinisi itu tentu sudah tak asing dengan dinamika yang kerap terjadi. Kendati demikian, hal itu tak menjadi sebuah penghalang untuk terus membangun UNM.
Ia menegaskan, proses pengembangan UNM merupakan proses yang berkelanjutan yang tak ada ruang untuk berhenti, untuk mencapai kemajuan yang dinamis dalam mengemban amanah yang dititipkan padanya.
“Selama ini saya selalu mengikuti kegiatan UNM baru kali ini saya berperan sebagai penanggung jawab dari semua civitas akademika. Proses kepemimpinan di UNM tidak boleh ada koma di dalamnya, karena yang ada saat ini merupakan satu dari bagian dari kepemimpinan yang sebelumnya,” ujarnya.
Ia mengutarakan, merujuk pada tema Dies Natalis ke 63 Menuju Era Keemasan UNM, kampus pencetak calon guru itu masih dalam proses untuk menjadi yang terbaik. Beberapa standarisasi masih akan dilakukannya bersama dengan mitranya, tujuan tentu bertaraf internasional.
“Posisi UNM saat ini belumlah cukup untuk dikatakan sebagai terstandarisasi, kami sadar itu. Jika kami sadar itu, maka kami akan terus seperti katak dalam tempurung, oleh karena itu. kami terus belajar dan berinteraksi,” tutur Prof Karta dengan bijak.
Ia berharap, mimpi peningkatan kualitas UNM itu bisa dilakukannya tentu dengan dukungan semua pihak.
“Dies Natalis ini merupakan momen penting, terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, saya menjadi seorang pemimpin tentun tak lepas dari semua unsur UNM, baik civitas akademika pun mahasiswa, dan semua bagian dari pemimpin dan kepemimpinan, mohon doa dan dukungan dalam mengembangkan UNM,” kuncinya.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Abdul Haris mengatakan UNM di usia ke-63 tahun tentu sudah melahirkan banyak pemimpin.
Kata dia untuk menuju Indonesia emas 2045, UNM adalah kampus yang mencetak calon tenaga pendidik yang akan mendorong bangsa dalam memenuhi kebutuhan dan hak warga negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ia menekankan peran pendidik dalam mewujudkan cita-cita bangsa harus dilakukan mulai dari bangku paud sampai kuliah.
“UNM berlatar belakang pendidikan tentu mengingatkan kita pada sejarah kalahnya Jepang, yang lebih mengutamakan perhatian dan penjaringan kembali tenaga pendidik,” ungkapnya.
Sementara Itu, PJ Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyatakan harapan dan doa untuk kejayaan UNM dan terus berkembang pesat dalam mengawal zaman.
“Tulis pengetahuan di hati mahasiswa dengan adab, cinta kasih dan sopan santun. Terus belajar dan berinovasi untuk mahasiswa,” ungkapnya. (Abu/B)