“Memang paling banyak penggunanya itu di rute Pangkep-Barru karena melewati daerah ketinggian Tondongkurra-Pangkep,” bebernya, Senin (19/8).
Ia mengatakan, pihanya tentu saja akan melakukan evaluasi terkait dengan efektifitas dari rute Bus Trans Sulawesi yang gratis itu.
Bahkan kata dia, beberapa poin akan menjadi rujukan utama untuk pemantapan rute bus tersebut, seperi melalui jalur pendidikan dan jalur yang menjadi padat masyarakat untuk bekerja seperti perusahaan.
“infonya ada malahan rencana pihak Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) minta rute dilewati stasiun di Barru. Itu minta, intinya kan integrasi moda,” bebernya.
Lebih jauh ia mengatakan, perencanaan rute untuk daerah yang tidak dilintasi angkutan umum juga akan menjadi poin, apalagi terdapat pelajar yang tentu saja akan mendukung proses dan kemudahan belajar mereka.
“Untuk rute selayar mayoritas digunakan oleh anak sekolah dan sampai saat ini masih gratis,” imbuhnya.
Ia mengutarakan, salah satu fungsi utama dari angkutan umum sendiri untuk mengurangi Volume kendaraan yang mengalir di jalan sehingga kemacetan dapat terurai pada waktu padat-padat tertentu.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel berencana mengalihkan rute Bus Trans Sulawesi Bone-Sinjai ke Bone-Wajo. Itu, lantaran minimnya penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Andi Erwin Terwo mengatakan pengalihan rute tersebut merupakan salah satu hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh pihaknya. (Abu/B)