Selain Gowa, perubahan paket calon juga terjadi di Pilkada Takalar. Hengki Yasin, pemenang pemilu dari PKB di daerah tersebut yang sejak lama bercita-cita menjadi calon bupati, kini harus menerima nasib menjadi calon wakil bupati alias 02, mendampingi Firdaus Daeng Manye.
Padahal, Hengki memiliki modal politik dengan 5 kursi PKB, hanya membutuhkan satu kursi lagi untuk maju sebagai calon bupati. Bahkan, ia telah menjalin komunikasi dengan beberapa calon wakil, seperti Fahruddin Ranggan dan Zulham Arief. Namun, dinamika politik membuat Hengki harus puas dengan posisi sebagai 02.
Ketua DPC PKB Takalar, Daeng Nassa, menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung keputusan partai soal posisi Hengki di Pilkada Takalar. "Keputusan kan di partai. Kalau itu yang terbaik, kalau umpanya 02 Haji Hengky, tidak ada masalah, yang penting harus tegak lurus dengan partai," ujarnya.
Firdaus Daeng Manye, yang merupakan kakak kandung dari Kabarhakam Polri Komjen Fadil Imran, telah mendapatkan dukungan dari Gerindra, Nasdem, PDI Perjuangan, dan PAN, dengan total 13 kursi, sementara Hengki Yasin telah mengamankan dukungan dari PKB dan PKS dengan total 8 kursi.
Selain di Gowa dan Takalar, perubahan calon wakil juga berpotensi terjadi di Pilwalkot Makassar. Setelah putusan MK, peluang bagi calon berubah, dan posisi tawar juga meningkat. Bakal calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, kabarnya akan menggandeng figur lain untuk menggantikan posisi Ilham Ari Fauzi, anak politisi PPP Amir Uskara.
Suami Indira, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, saat dimintai tanggapan mengenai potensi pergantian wakil, mengakui bahwa kemungkinan itu bisa saja terjadi. "Ada kemungkinan geser? Kan namanya politik semua kemungkinan ada, tapi kalau kita sudah merasakan kebaikan, ya kenapa mesti dirubah, walaupun banyak sekali. Tapi saya yakin PPP bergabung sama kita," jelas Danny.
Bahkan, kini beredar flyer di media sosial yang menunjukkan Indira berpasangan dengan Ketua Baznas Kota Makassar, Azhar Temanggung, di Pilwali Makassar 2024. Menanggapi hal ini, Danny Pomanto mengakui masih banyak nama lain yang bisa dipertimbangkan untuk dipasangkan dengan Indira.