MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menyerahkan 1.150 polybag dan 30 unit bioflok kepada Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulawesi Selatan (Sulsel), Ninuk Triyanti Zudan.
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menuturkan bahwa dorongan untuk menggalakkan program lestari untuk tanaman pekarangan harus terus dilakukan.
Menurutnya, hal ini dapat menjadi solusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi inflasi, terutama mengingat krisis pangan global akibat kekeringan yang saat ini sedang berlangsung.
“Bayangkan, satu rumah tangga bisa menghabiskan Rp2 juta per bulan hanya untuk membeli cabai dan timun,” ungkapnya saat diwawancara oleh Rakyat Sulsel, Kamis (22/8/2024).
Ia melanjutkan, jika angka tersebut diasumsikan untuk seperempat jumlah penduduk Indonesia, maka bisa mencapai Rp1,4 triliun hanya untuk kebutuhan dapur saja.
“Jumlah penduduk Indonesia sekitar 280 juta orang, jika 70 juta di antaranya menghabiskan Rp2 juta, itu bisa mencapai separuh dari APBN,” tambahnya.
Menurutnya, penggalakan tanaman rumah tangga juga menjadi solusi untuk menjamin kesehatan konsumsi keluarga.
“Yang paling penting adalah kesehatan anak-anak kita. Makanan yang sehat bisa langsung dipetik dari rumah tangga,” tegasnya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat untuk bahu membahu dalam upaya mengembalikan dan menjaga keseimbangan pangan di Indonesia, termasuk di Sulsel.
“Insya Allah, kita berupaya untuk mengembalikan keseimbangan pangan dalam waktu paling lambat tiga tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mengatakan bahwa Pemprov Sulsel bersama dengan perangkat pendukungnya akan memaksimalkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut terdiri dari 300 polybag cabai, 300 polybag sereh, 125 polybag kunyit, 25 polybag lengkuas, 200 polybag jahe, 150 polybag mangga, dan 30 unit bioflok ikan lele.
“Totalnya adalah 1.150 polybag dan 30 unit bioflok,” pungkasnya. (Abu/B)
