MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tahapan pendaftaran pemilihan kepala daerah serentak mulai dibuka pada 27 Agustus 2024. Pasangan calon kepala daerah di semua tingkatan telah mempersiapkan diri menuju Komisi Pemilihan Umum. Pemenuhan syarat berupa rekomendasi partai pengusung terus dilengkapi.
Di Pilgub Sulsel dipastikan hanya dua pasangan calon yang akan berhadapan. Adapun, di Pilwali Makassar, kans munculnya satu pasangan calon lainnya masih bisa terbuka hingga detik-detik pendaftaran dimulai.
Merujuk Pasal 95 ayat (1) Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 Tahun 2024 tentang pencalonan kepala daerah, masa pendaftaran akan berlangsung hingga Kamis 29 Agustus, pekan ini. Untuk Pilwali Makassar tiga pasangan calon masing-masing sudah mengantongi rekomendasi dengan perolehan kursi tiap partai pengusung.
Mereka yakni Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (Indira-Fauzi) disokong PKB, PDIP dan PPP. Kemudian Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) diusung Golkar, Demokrat, Perindo, serta Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Seto-Rezki) mendapat Gerindra, NasDem, PAN, PSI.
Anggota KPU Makassar, Muhammad Abdi Goncing mengatakan KPU masih menanti konfirmasi pasti dari tim pasangan calon masing-masing. Menurut dia, hingga kini KPU masih menanti kepastian jadwal yang disetor oleh masing-masing tim untuk dijadwalkan oleh KPU karena batas waktu hanya tiga hari.
"Sampai saat ini belum yang menyampaikan jadwalnya. Besok jam 10.00 (hari ini) kami simulasi penerimaan paslon," ujar Abdi, Minggu (25/8/2024).
Menurut dia, KPU Makassar mengadakan dua simulasi yang bertujuan memastikan kelancaran proses pemilihan. Pada Minggu, 25 Agustus 2024, KPU Makassar menggelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes) di Rumah Sakit Unhas.
"Simulasi ini melibatkan pihak keamanan untuk memastikan bahwa proses pemeriksaan kesehatan calon berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan," kata Abdi.
Selanjutnya, pada 26 Agustus 2024, KPU Makassar akan melaksanakan simulasi penerimaan pendaftaran calon di kantor KPU Kota Makassar. Dengan simulasi ini, kata Abdi, diharapkan proses pendaftaran dan pemeriksaan kesehatan calon dapat berjalan dengan lancar.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Makassar, Sri Wahyuningsih mengatakan, KPU Makassar memilih Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) sebagai lokasi pemeriksaan calon Kepala Daerah (Cakada) di Kota Makassar.
"Keputusan itu diambil setelah melihat beberapa pertimbangan dan menyesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh KPU," kata dia.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya memilih rumah sakit tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan yang dilakukan dan berdasarkan hasil kunjungan yang dilakukan untuk melihat kesiapan RS tersebut.
"Kami memilih RS Unhas karena memenuhi standar kualifikasi metode pemeriksaan yang ditentukan dalam surat KPU Nomor 1099, juga biaya terjangkau," ujar Sri.
Dia mengatakan dengan adanya RS yang telah ditentukan, jika sesuai tahapan pemeriksaan kesehatan itu beririsan dengan pendaftaran. Pihaknya juga berkoordinasi secara intens dengan pihak RS Unhas dan rencananya tanggal 25 Agustus akan melakukan koordinasi mengenai alur pemeriksaan.
Dia menjelaskan untuk mekanisme pemeriksaannya itu diperiksa secara berpasangan. Dan waktunya menyesuaikan dengan pendaftaran calon. "Untuk jadwal kami menyesuaikan jadwal pendaftarannya, sehari setelah mendaftar akan periksa kesehatan," tutur dia.
Sementara itu, Munafri Arifuddin mengakui bahwa hingga saat ini masih mempersiapkan segala hal menjelang jadwal pendaftaran. Appi yang berpasangan dengan Aliyah Mustika Ilham telah resmi mengantongi rekomendasi B1KWK dari tiga parpol dengan total 10 kursi. Terbaru, Appi-Aliyah menerima rekomendasi Golkar di kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Minggu (25/8/2024).
"Kami sudah menerima rekom B1KWK Golkar. Tadi pukul 15.30 Wib di DPP Golkar," ujar Appi.
Ia menyampaikan bahwa pesan Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe bahwa rekomendasi Golkar diterima bakal calon Kepala daerah akan menjadi penyemangat untuk memenangkan hajatan Pilkada serentak 27 November akan datang. Oleh sebab itu, dirinya bersama tim dan partai pengusung telah menetapkan jadwal untuk deklarasi dan mendaftar di KPU Kota Makassar, pada 29 Agustus.
"Kami sudah mendapatkan tiket parpol. Sekarang persiapan deklarasi. Karena sesuai jadwal kami akan daftar di KPU pada 29 Agustus. Kami sudah sampaikan ke KPU secara resmi untuk pendaftaran di tanggal tersebut," beber Appi.
Kendati koordinasi dan lainya, dia menambahkan bahwa selalu membangun komunikasi bersama para politisi senior di Golkar. "Sebelum kami deklarasi dan mendaftar di KPU, kami bersama tim minta saran dan pandangan ke Pak IAS. Sebagai senior dan pernah jadi wali kota, kami membangun komunikasi. Begitu juga para politisi senior lain di partai koalisi," imbuh dia.
Dia mengatakan, meskipun saat ini pihaknya sudah mengantongi rekomendasi partai yang sudah memenuhi syarat mendaftar di KPU. Namun, tetap membuka ruang bagi partai lain untuk bergabung koalisi. Menurutnya, sebelum melakukan pendaftaran di KPU pekan ini. Masih tetap membuka ruang komunikasi dengan beberapa partai lain seperti PKS dan Hanura. Ia menegaskan bahwa tetap membutuhkan partai tersebut, jika hendak bergabung.
"Artinya sebelum kami lakukan pendaftaran di KPU ruang komunikasi masih tetap terbuka. Saya juga dan teman-teman PKS dan Hanura lakukan komunikasi. Saya bilang bahwa kami welcome," ujar Appi.
Adapun, pasangan Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi rencananya juga akan mendaftar pada 29 Agustus.
Pasangan ini diusung oleh Gerindra (6 kursi), NasDem (8 kursi), PAN (3 kursi) dan PSI.
Sementara itu, pasangan Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara kabarnya sudah menjadwalkan deklarasi pada 29 Agustus. Hanya saja masih tentatif karena bersamaan dengan deklarasi bakal calon Gubernur Sulsel, Danny Pomanto-Azhar Arsyad.
Pengamat politik Nurmal Idrus menyebut persaingan tiga poros pada melilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar saat ini masih relatif berimbang. Ketiga pasangan ini relatif berimbang karena masing-masing memiliki kelebihan secara kepemimpinan dan basis dukungannya di Pilwalkot Makassar.
"Jadi menurut saya pilkada Makassar ini tensinya lebih keras karena kemampuan ketiga poros ini dengan kelebihan masing-masing," ujar dia.
Sosok Munafri dalam Pilwali Makassar, kata dia, bukan orang yang baru. Dia pernah mengikuti dua kontestasi sebelumnya dan kalah. Tapi kemudian terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) Provinsi Sulsel 2024.
"Kalau bicara secara umum tentu mereka punya kelebihan masing-masing, Appi misalnya punya basis dukungan karena pernah ikut pilkada dan pileg," bebernya.
Indira yang merupakan istri Wali Kota Makassar dua periode ini, menurut Nurmal, tidak bisa dipandang sebelah mata, karena basis dukungan Danny Pomanto tidak akan lepas dari Indira.
"Kemudian ibu Indira tentu jelas punya basis dukungan karena ada Pak Danny di belakangnya sudah membuktikan diri pernah menang di dua pemilu," imbuh dia.
Kemudian Seto juga basis dukungan sebagai mantan Bupati di Sinjai. Olehnya itu, ia menerangkan bahwa kontestasi Pilwali Makassar masing sangat sulit menentukan pemenangnya.
"Apalagi mereka masih mempunyai kesempatan beberapa bulan kedepan untuk menggaet simpati masyarakat. Jadi saya kira ini menimbulkan persaingan yang sangat dinamis," kata Nurmal.
Sementara itu, tahapan pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel untuk Pilkada 2024 juga dibuka 27-29 Agustus 2024.
Dua pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi akan head to head. Keduanya juga menjadwalkan mendaftar pada 29 Agustus.
Fatmawati Rusdi menyebutkan bahwa sesuai jadwal, pihaknya akan mendaftar di KPU pada 29 Agustus. "Sudah ada jadwal mendaftar di KPU. Insya Allah tanggal 29 Agustus," ujar Fatmawati.
Adapun, parpol koalisi pengusung "Sudirman-Fatma adalah Golkar (14 kursi), Gerindra (13 kursi), Demokrat (7 kursi), PAN (4 kursi), Hanura (1) dan PSI. Masih ada lagi NasDem (17 kursi) dan PKS (7 kursi). Jadi parpol pendukung Andalan Hati total 63 kursi.
Sedangkan Danny-Azhar, sesuai undangan terbuka yang diedarkan, keduanya akan melakukan deklarasi pada 29 Agustus di kawasan Pantai Losari, Plaza MNEK Center Point of Indonesia (CPI).
"Deklarasi kami menggunakan Kapal Pinisi Adama dan Tungguma. Kemudian lanjut salat Asar di Masjid 99 Kubah, setelah itu mendaftar di KPU Provinsi," kata Danny.
Adapun partai Pengusung Danny-Azhar (DIA) yakni PKB (8 kursi), PDIP (6 kursi), PPP (8 kursi). Ada juga partai buruh, PBB dan lainnya, total 22 Kursi. "Rencananya, deklarasi ini akan dihadiri sekitar 40 hingga 50 ribu relawan," beber Danny. (*)