MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Puluhan jamaah umrah yang mengalami masalah di Mekkah akhirnya tiba di tanah air pada Kamis (5/9/2024).
Jamaah tersebut diberangkatkan oleh Travel Salsabila ke Tanah Suci pada 25 Agustus lalu, di bawah konsorsium Kesatuan Tour Travel Haji dan Umrah (Kesthuri) DPD Sulawesi Selatan. Namun, setibanya di Mekkah, jamaah diduga diminta mengeluarkan dana tambahan untuk pembayaran hotel.
Bahkan, menjelang kepulangan, jamaah juga kembali diminta mengeluarkan biaya yang mencapai lebih dari Rp121 juta.
Kepanikan terjadi ketika beberapa jamaah khawatir paspor mereka akan ditahan oleh pihak penyelenggara di Arab Saudi jika hotel tidak dilunasi. Akibatnya, banyak jamaah terpaksa membayar biaya tambahan.
Beberapa jamaah asal Gorontalo dan Morowali yang tergabung dalam rombongan umrah Travel Salsabila bahkan sudah kehabisan uang untuk melanjutkan perjalanan kembali ke kampung halaman.
Salah satu jamaah asal Gorontalo, Elan, mengaku terganggu dalam menjalankan ibadah karena masalah tersebut. "Saya heran, kenapa harus mengeluarkan dana lagi untuk hotel," ucapnya.
Jamaah asal Morowali, H. Mansyur, meminta kepastian dari pihak travel. "Uang yang saya keluarkan itu seharusnya digunakan untuk pulang ke kampung halaman di Morowali," keluhnya.
Direktur Utama Travel Salsabila, Indrawaty, menjelaskan bahwa masalah ini terjadi karena perbedaan harga yang tidak diinformasikan kepada pihaknya.
Menurutnya, pihak Travel Salsabila tidak terlibat sebagai panitia penyelenggara di Tanah Suci, dan mereka tidak mendapatkan informasi mengenai penambahan biaya tersebut.
"Seharusnya jamaah tidak perlu membayar. Saya juga tidak diberitahu oleh penyelenggara. Kekurangan anggaran untuk melunasi hotel seharusnya tidak dibebankan kepada jamaah. Memang ada selisih harga antara paket kami dan konsorsium," jelas Indrawaty.
Meski demikian, Indrawaty mengaku siap bertanggung jawab atas pengeluaran jamaah selama di Tanah Suci. "Hanya saja, beri saya waktu lima hari untuk menanggung biaya yang sudah dikeluarkan oleh jamaah," ungkapnya.
Sehari sebelumnya, Ketua Kesthuri DPD Sulsel, Muhammad Sirajuddin, mengklarifikasi bahwa bendahara penyelenggara seharusnya tidak meminta langsung kepada jamaah.
"Namun, kami memahami kepanikan bendahara yang sedang hamil. Kami akan segera duduk bersama dengan pihak Travel Salsabila untuk menyelesaikan masalah ini," kata Sirajuddin. (Hikmah/B)