Pj Gubernur Sulsel dan Pjs Wali Kota Makassar Ajak Ibu dan Anak Gemar Konsumsi Telur Cegah Stunting

  • Bagikan
Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Aziz pada acara Gerakan Makan Telur dan Lomba Mewarnai Dalam Rangka HUT Sulsel ke-355 di Lapangan Karebosi, Rabu (9/10).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh dan Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis galakkan Gerakan Gemar Makan Telur ke ibu dan anak se-Sulsel. 

Hal ini dilakukan, sebagai upaya untuk menekan angka stunting di Sulawesi Selatan maupun di Kota Makassar. 

Prof Zudan menegaskan pentingnya gerakan ini sebagai bagian dari peningkatan kualitas kesehatan anak-anak. 

"Hari ini kita ingin memperbaiki kualitas anak-anak kita. Salah satu pintu masuknya ialah dengan gemar makan telur," kata Zudan saat memberikan sambutannya pada acara Gerakan Makan Telur dan Lomba Mewarnai Dalam Rangka HUT Sulsel ke-355, di Lapangan Karebosi, Rabu (9/10).

Zudan juga membagikan pengalaman pribadinya terkait stunting, menyebut bahwa anaknya pernah mengalami kondisi tersebut.

Di mana, hal itu membuat anak cenderung mudah sakit. "Artinya stunting itu kekurangan makanan bergizi, bukan keturunan," ujarnya.

Ia pun mengaku dirimya makan sampai lima butir telur dalam sehari. Dampaknya pun sangat positif hingga sekarang.

"Ini makanan menjadi penting agar anak kita tumbuh sehat. Berikan dia telur, ikan daging, sayuran. Mari budayakan gerakan makan telur karena saya rasakan betul manfaatnya," ujar Prof Zudan. 

Semantara itu, Pjs Arwin Azis menyampaikan apresiasinya kepada Pj Gubernur Sulsel yang telah berkenan menggelar kegiatan tersebut di Makassar dan serentak di kabupaten kota se-Sulsel. 

Ini, sebut dia, membuktikan komiten luar biasa Pemprov Sulsel yang sejalan dengan upaya menekan angka prevalensi stunting di Makassar juga di kabupaten kota.

"Olehnya diperlukan upaya yang luar biasa dalam mencapai prevalensi stunting 14 persen tahun ini," sebut Arwin.

Ia mengatakan telur merupakan sumber protein dan gizi yang baik apalagi jika dikaitkan dengan ekonomi keluarga. Maka telur sangat cocok sebagai makanan pencegah stunting.

Selanjutnya, kata Arwin, pihaknya akan mereplikasi kegiatan tersebut dan secara serentak bakal dilakukan di kelurahan-kelurahan di Kota Makassar.

"Diharapkan ini menjadi budaya minimal satu butir sehari untuk memenuhi gizi. Semoga memacu stakeholder sehingga bahu-membahu mewujudkan Kota Makassar bebas stunting," harapnya.

Acara kali ini diikuti oleh 150 anak dari PAUD dan TK se-Kota Makassar. (Shasa/B)

  • Bagikan