"Kalau sudah perempuan yang bergerak Insya Allah tidak ada lagi keraguan. Saya meyakini dukungan sesama perempuan kekuatannya tiada tara, ditambah masyarakat umum dan berbagai tokoh," ungkapnya.
Fatmawati juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam perjuangan politiknya. Sebagai satu-satunya calon perempuan dalam kontestasi Pilgub Sulsel, dia merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
"Seungguhnya saya tidak berjuang sendiri, ada perempuan hebat, mulai dari nelayan, petani, dan segala lapisan masyarakat," tambah Fatmawati.
Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini mengungkap alasan utama dirinya meninggalkan kursi DPR RI untuk maju sebagai calon wakil Gubernur. Salah satunya adalah keinginan kuat untuk meningkatkan taraf hidup perempuan di Sulsel.
"Kami mendengarkan berbagai aspirasi masyarakat. Saya akan membawa aspirasi ini dalam perjuangannya bersama Andi Sudirman sesuai dengan visi Sulsel Maju Berkarakter," jelasnya.
Sedangkan, calon wali kota Makassae nomor urut 03, Indira Jusuf Ismail telah menyiapkan beberapa program bagi warga. Dimana visi misinya yakni ingin menjadikan Makassar kota dunia yang sombere dan cerdas untuk semua.
"Jadi, kota dunia adalah Makassar sebagai kota layanan publik bukan dengan bangunan-bangunan tinggi tetapi standar dunia, nyaman dan berjaya dengan konektivitas dan kontribusi ke jaringan internasional," ujar Indira.
Sementara sombere dan cerdas, lanjut Indira, merupakan perwujudan nilai luhur budaya lokal yang ramah, santun, bersahabat dan didukung oleh teknologi. Resiliensi sendiri adalah perwujudan Makassar kota yang tangguh.
Indira juga menjabarkan masing-masing program yang akan disiapkan untuk mewujudkan hal itu. Salah satu program yang disiapkan adalah meningkatkan insentif RT/RW.
"Keutamaan menggerakkan ekonomi di Makassar dengan memberikan insentif kepada RT/RW menjadi Rp 2,5 juta," ujarnya.
Sementara, Calon Bupati Gowa, Husniah Talenrang, melalukan agenda kampanye yang kian intensif. Setiap hari, paslon Husniah- Darmawangsyah blusukan ke masyarakat. Tak hanya di kawasan perkotaan tetapi juga hingga ke pelosok pegunungan Kabupaten Gowa. Mereka berdialog langsung dengan warga, menyerap aspirasi dan harapan masyarakat untuk Gowa yang lebih maju.
Akhir pekan lalu, Husniah memulai roadshow di Desa Parigi, Kecamatan Tinggimoncong. Dari sana, dia terus bergerak ke Kelurahan Gantarang, Garassi, hingga Pattapang. Tak berhenti di situ, pada hari berikutnya, Kecamatan Tombolopao menjadi tujuannya, menyapa ribuan warga di Desa Kanreapia, Tonasa, Tamaona, dan Mammampang.
Dalam setiap kunjungannya, antusiasme warga terlihat jelas. Mereka berbondong-bondong hadir untuk mendengarkan visi Husniah dan Darmawangsyah yang berjanji menjaga keberlanjutan pembangunan di Butta Bersejarah, Kabupaten Gowa.
Salah satu program unggulan yang disampaikan Husniah adalah penyediaan ambulans gratis untuk wilayah dataran tinggi, sehingga akses kesehatan yang selama ini sulit, bisa lebih mudah dijangkau.
Tidak hanya itu, bagi para petani, Husniah berkomitmen menyediakan bibit unggul gratis untuk meningkatkan hasil panen, serta memperbaiki akses pupuk yang kerap menjadi masalah. Di bidang pendidikan, perlengkapan sekolah gratis akan diberikan kepada siswa SD dan SMP, sebuah langkah nyata untuk meringankan beban keluarga di pedesaan.
“Jika diberi amanah sebagai pemimpin di Gowa, Insya Allah kami akan memastikan kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan pertanian menjadi prioritas utama,” tegas Husniah di hadapan ribuan pendukungnya. (Suryadi-Isak/C)